Chapter 59 : Home

129 15 0
                                    




"Japchae?" Namjoon melongok ketika Seokjin mulai memasak.

"Ngg..." Ia mengangguk dengan senyum lebarnya.

"Woaahhhhh...aku kangen sekali japchae buatanmu"




BLUSH




"Jangan begitu Namjoonie...atau aku akan jatuh cinta lagi padamu...."

Seokjin mengalihkan perhatiannya dan terus memasak.





"Jal meokgesseumnidaaaa...." Keduanya mulai menyantap berbagai hidangan di meja makan.

"Mmmmmm...." Namjoon membulatkan mata dengan pipinya yang menggembung.

"Waahhhh....enak sekali Seokjin-ah" Ia terus menyuapkan makanan ke mulutnya.

Seokjin tersenyum melihat pria menggemaskan di hadapannya.

"Mmmmmmm..." Suara itu muncul tiap ia menyuapkan makanan.

"Pelan-pelan Namjoon-ah..nanti kau tersedak" Ia tertawa sambil mengusap sudut bibirnya dengan ibu jarinya.

"Ah...maaf...." Seokjin menarik kembali tangannya dan melanjutkan makan malamnya.





"Ahhhhh.....kenyang sekali....." Namjoon menyandar dan mengusap perutnya yang penuh.

"Enak kah?" Seokjin berdiri sambil membereskan piring-piring yang sudah kosong di atas mejanya.

"Luar biasa Seokjin-ah..."

"Seandainya aku bisa setiap hari makan seperti ini.."




DEG





Seokjin terdiam di depan wastafel setelah meletakkan piring-piring tersebut.

"A-maksudku......"

"Jimin tidak pernah memasak..jadi aku jarang sekali memakan masakan rumahan..."

"Aku tahu kok..." Seokjin mendengus. Ia berbalik dan tersenyum lalu berjalan menuju sofa.


"Bodoh sekali Kim Namjoon. Kau memberinya harapan di sela-sela keraguanmu"

Namjoon menyeka wajahnya kasar dan mengikuti Seokjin.




"Aku belum sempat membelikan kado untukmu..."

"Ahahaha....tidak usah repot-repot..."

"Malam ini aku sudah makan enak sekali..." Namjoon bersikeras sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kau disini sudah lebih dari cukup Namjoon-ah..." Seokjin mengacak pelan rambut barunya.

"Kita masih punya tiga jam lagi hingga tengah malam, mau main game?" Tanya Namjoon.





"Namjoon-ah kau menantang orang yang salah hahaha..."

Seokjin tertawa puas ketika dirinya berturut-turut memenangkan halli galli.

"Aaahhhh....tanganku sakit sekali Seokjin-ah..." Namjoon mengusap-usap telapak tangannya yang memerah.

"Kau kuliah di jurusan halli galli selama ini hah?"

"Yyaaahhhhh...mana ada?!" Seokjin memukul lengan Namjoon sambil tertawa.

Lagi-lagi tawa yang dirindukan Namjoon.


"Namjoon-ah....."
"Terimakasih untuk malam ini ya...." Seokjin mengusap air mata hasil tawanya tadi.

Namjoon mengusap pipi bulat itu dengan ibu jarinya.

Mendekatkan wajahnya.

Dan mengecup bibirnya.



"Rasanya seperti kembali ke rumah..."

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang