Chapter 63 : Last

135 13 0
                                    




"Bagaimana aku tidak kangen?"

"Ia pindah jauh sekali"

"Bersama dengan Taehyung"

"Walaupun mereka tidak bersama...tetap saja mereka lebih sering bertemu daripada aku"

Namjoon kembali dengan pikiran-pikiran buruknya. Hari itu ia absen mengajar.

Ia benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih.



"Jimin-ah....."

"Aku bodoh ya jika melepaskannya?"

"Nee...." Adiknya itu menjawab singkat.

"Yyaaahhh....aku serius Jimin-ah!"

"Bagaimana jika peristiwa itu terulang kembali?"

"Kau tahu?" Jimin menghela napas.

"Kau egois sekali hyung..."






'Seokjin-ah...'

'Bagaimana persiapannya?'

'Ada yang bisa kubantu?'

Namjoon akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan tersebut.

'Sudah selesai semua Namjoon-ah...'

'Barang-barangku sudah kupacking..Hoseok akan mengirimkannya setelah aku sampai disana'

Pikiran Namjoon malah semakin kalut.

"Seokjin sudah siap pergi....." Tunduknya sedih.

Ia tidak tahu harus membalas apa lagi. Percakapan mereka pun terhenti disitu.






KLINTING




"Jin hyung!!"

Jimin tersenyum lebar dan langsung berlari menghampiri Seokjin yang datang ke tokonya dengan dua kotak pizza besar.

"Lunch...lunch...." Ia menyerahkan kotak itu pada Jimin.

Namjoon yang baru masuk lewat pintu belakang terkejut dan berjalan perlahan ke seberang Jimin yang berdiri di belakang counter.

"Namjoon-ah...."

"Aku menunggu balasanmu tapi tak kunjung datang!"

Ia lalu menceritakan percakapan mereka barusan pada Jimin sambil tertawa.

"Jadi aku mampir sekalian makan siang.."

"Aaaaaaahh...." Seokjin menyuapkan sepotong pizza itu ke depan mulut Namjoon yang langsung menggigitnya karena kaget.

Jimin tertawa melihat kedua pria di depannya.

Mereka melanjutkan makan siangnya.




"Aku datang untuk berpamitan Jimin-ah...." Seokjin menghabiskan potongan terakhir pizza di tangannya.

"Hyung....." Jimin menggeleng dan melirik pada kakaknya mengisyaratkan agar menahannya.

Air matanya pun menetes.

"Waee...ah...jangan menangis Jimin-ah..."

Seokjin langsung menghampirinya.

"Aku tidak menangis...tidak kok..." Pria mungil itu terus mengusap mata dan hidungnya.

"Jiminie~~~~..."

"Namjoon-ah...tolooong....Jimin tidak berhenti menangis.." Seokjin tertawa sambil memeluknya.

"Jangan begitu Jimin-ah...kasihan Jin hyung..." Namjoon tertunduk sedih melihat pemandangan di hadapannya.







'Seokjin-ah...'

'Aku dan Jimin sampai lupa bilang terimakasih untuk makan siangnya hehe...'

'Jadiii....'

'Terimakasihhhh....'

Pesan itu mendarat di ponsel Seokjin segera setelah ia sampai di apartemennya.


'Namjoon-ah....'

'Tiba-tiba aku kangen hehe...'

'Aku ingin menghabiskan dua hari ini bersamamu..'

'Bolehkah?'

'Terakhir kali...'

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang