Seokjin berjalan ke arah counter, memesan sesuatu dan membayar dengan kartunya.
Sementara Namjoon tengah menghabiskan kopinya.
Wow...pria menggemaskan itu tiba - tiba berubah menjadi dominan dengan wajah seriusnya.
Keduanya pun pergi meninggalkan cafe itu menuju parkiran.
"Yoongi-ah...kau di rumah sakitkah sekarang?" Seokjin menyetir sambil menelepon temannya.
"Nee..kenapa hyung? Obatmu habis lagi?" Jawab pria di seberang.
"Tidak Yoongi-ahh...aku membawa seorang teman, sepertinya dia demam" Seokjin melirik ke arah Namjoon yang sedang meringkuk di bangkunya.
"Teman? Kau punya teman, hyung?" Dokter muda itu terkekeh.
"Yoongi-ah...kau di loudspeaker...."
"Oh...maaf hahahaha....datang saja hyung..aku di ruanganku seperti biasa"
Dan sambungan itupun terputus.
"Hyung....". Ujar Namjoon pelan "Berapa umurmu Seokjin-ah?"
"Aku 28 Namjoon-ah..kau?"
"Bohong kan?!" Namjoon tiba - tiba mendekatkan wajahnya pada Seokjin sehingga pria yang sedang menyetir itu kaget.
"Yaahh! Untuk apa aku bohong!" Seru Seokjin sambil tertawa.
"Kukira kau lebih muda dariku, aku dua tahun lebih muda darimu....maaf hyung". Jawab Namjoon.
"Kukira kau lebih tua dariku Namjoon-ah..makanya aku memanggilmu tuan hahahahaha"
"Apakah wajahku setua itu ya? Aku terlihat seperti ahjussi-kah?" Namjoon berkaca di spion sambil memegang-megang pipinya.
"Namjoon-aahhhhh....." Seokjin tertawa terbahak - bahak.
Tawa khas wiper jendela yang juga membuat Namjoon ikut tertawa.
