Chapter 42 : Little Brother

131 14 0
                                    



Seokjin mengerejapkan matanya perlahan.

Suara-suara percakapan di ruang tamu membangunkan tidurnya yang lelap.

Ia menoleh ke sebelahnya dan Namjoon tidak ada.

"Namjoonie...." Ia bergegas menuju ruang tamu.


"Hyuuuunnngggggggg!" Pria bertubuh besar itu berbalik dan berlari menghampiri kakaknya.

"Aaayyyyy...." Mereka saling menampar tangan, menyundulkan kepala, saling memukul leher, dan menendang bokong.

Lalu mereka berpelukan.

Namjoon tergelak melihat handshake mereka yang aneh.


"Kookieya.....kenapa tidak bilang sudah sampai?"

"Aku bisa menjemputmu..." Seokjin melepaskan pelukannya.

"Aku salah lihat jam hahaha....kukira jadwal keberangkatanku siang ternyata pagi"

"Namjoonie....ini adikku...."

"Jungkook.....kami sudah berkenalan tadi"

Namjoon memotong omongan Seokjin dan tersenyum lebar menatap pria yang dikenalkannya.

"Hyung mengganti passwordnya...jadi aku tidak bisa masuk" Jungkook mempoutkan bibirnya lucu.

"Ah....maaf...maaf.....aku jadi membangunkanmu Namjoonie..."

"Tidak sayang.." Namjoon melambaikan kedua tangannya sambil tersenyum.

"Joon hyung keren sekali....kami mengobrol banyak hal tadi..." Jungkook bersemangat.

Gigi kelincinya terlihat jelas saat ia tertawa.

"Joon-hyung? Yyyaaaaa....sejak kapan kau memanggilnya begitu?" Seokjin tertawa melihat mereka berdua.

"Sejak ia menjadi hyung favoritku setelah Jin hyung hehehe..."
Lagi-lagi ia memamerkan gigi kelincinya lucu.



"Hyung...aku lapar...."

"Aku mandi dan bersiap-siap dulu okayyy....lalu kita makan di luar"

Jungkook mengangguk cepat.



"Kalian sangat dekat ya..." Namjoon langsung menyadari kebodohan pertanyaannya.

"A-maksudku...."

"Nee....hyung......dari kecil Jin hyung selalu menjagaku.."

"Dari........kau tahulah....hehee..."

"Maaf Jungkook-ah....aku tidak bermaksud membahas masalah keluarga kalian lagi.." Namjoon tersenyum meringis.

"Tidak apa hyung....biasanya teman-temanku atau Jin hyung pasti akan kabur jika tahu keadaan keluarga kami...tapi hyung tetap disini"

"Aku senang hyung menjaga kakakku dan membuatnya bahagia seperti ini" Jungkook menatap Namjoon lembut.



Mereka pun pergi menuju restoran favorit Jungkook.

Sepanjang perjalanan mereka berdua asyik sekali mengobrol.

Mulai dari penyanyi kesukaan mereka sampai teori-teori perkuliahan yang menurut Seokjin terlalu berat untuk dicerna.

Ia senang sekali mereka bisa cepat akrab padahal sebelumnya ia takut pertemuan mereka akan canggung.




"Hyung......"

"Joon hyung cerdas dan menyenangkan ya....aku tak heran kenapa kau sangat mencintainya"

Jungkook tak henti-hentinya memuji Namjoon yang sedang pergi membayar makan siang mereka.

"Eoh? Begitukah? Aku belum pernah membahas hal-hal berat bersamanya hahahaha...."

"Bukan....pengetahuannya luas sekali, dan ia adalah salah satu mahasiswa terbaik di universitasnya"

"Dia suka musik rap..jadi nanti aku akan menantangnya di karaoke hehehe..."

Jungkook tersenyum lebar dan menghentikan pembicaraannya ketika Namjoon kembali ke meja mereka.

"Wow....iyakah? Sebanyak itu yang belum aku ketahui tentang kekasihku sendiri"

Seokjin menatap Namjoon penasaran.



Suara dering ponsel membuat Jungkook megeluarkan benda kotak itu dari dalam kantong celananya.

Ia melirik untuk melihat siapa yang menelepon dan menengok perlahan ke arah kakaknya yang juga sedang menengok ke arah ponselnya.

"Eomma"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang