Chapter 51 : Let Go

134 13 0
                                    




Sang manager mengantarkan mobilnya ke bandara malam itu dan Seokjin pun langsung menuju rumah Namjoon.



"Jimin-ah...."

Seokjin menghampiri pria mungil itu lunglai.

"Hyung..." Jimin menatapnya sedih.

"Namjoon hyung mengunci dirinya di kamar sejak tadi pagi"

"Jimin-ah....maaf...." Seokjin menunduk.

"Hyung...semoga semua baik-baik saja ya..." Ia mengusap punggung Seokjin.






TOK TOK





"Ah...aku lupa membuka kunci pintu. Bagaimana jika Jimin perlu sesuatu"

Namjoon berjalan menuju pintu kamarnya untuk membuka.




"Namjoonie...."

Uluran tangannya terhenti ketika mendengar suara Seokjin.

"Namjoonie.....aku tahu kau di dalam..."





"..."



"Namjoonie please...." Suaranya pecah.

Tangannya mendorong pintu kayu itu.

"Namjoonie..."

"Maafkan aku..."



"..."




Namjoon menyandarkan tubuhnya di balik pintu kamarnya.

Hatinya seperti dihujami jutaan benda tajam.

Ia mengatupkan bibirnya erat-erat menahan air matanya yang sudah menggenang.


"Please....."

Suara itu melemah diantara isakan.

"Tolong buka pintunya..biar aku jelaskan Namjoonie..."




"Jangan sekarang ya Seokjin-ah..." Namjoon akhirnya berbicara setelah tangis bisunya mereda.

"Please........." Isakan Seokjin semakin terdengar.

Namjoon mengepalkan tangannya.

Tubuhnya merosot terduduk. Kepalan tangannya menutupi bibirnya.

"Aku pernah bercerita tentang Jackson kau ingat?"

Seokjin mengangguk walapun Namjoon tidak bisa melihatnya.

"Taehyung akan tinggal di Paris Namjoonie..kami hanya terbawa suasana"



"..."




"Seokjin-ah........maaf...."

"Dari yang aku tahu...ibumu juga punya cerita yang sama"

Namjoon memberanikan diri untuk mengeluarkan kalimat itu.





DEG







Kalimat itu menusuk dalam di hati Seokjin.

Ia teringat betapa sakitnya waktu menemukan ibunya berselingkuh.





"Aku mengerti Namjoonie...." Seokjin pasrah.

"Pergilah hyung...."





NYUTTT




Seokjin terhuyung ke belakang.

Panggilan itu terasa asing dan jauh sekali baginya.

Ia kemudian berbalik tanpa berbicara apa-apa.


Bunyi pintu menutup. Seokjin sudah keluar dari rumahnya.


Namjoon melepaskan kedua tangan yang dari tadi menutupi bibirnya yang bergetar.

Tangisnya pecah.

Ia bangkit dan mendaratkan tinjunya ke dinding dan menghempaskan foto-foto mereka.







Jimin yang menunggu di toko langsung menghampiri Seokjin.

"Hyung?" Tanyanya hati-hati.

Seokjin mendongak menatap Jimin dan menggeleng.

"Jimin-ah..." Ia menangis di pelukan Jimin.

" Ia menangis di pelukan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang