Chapter 19 : The Meeting

158 15 0
                                    




Hari Sabtu pun akhirnya tiba.

Namjoon bangun lebih pagi dari biasanya. Mengangkut pesanan tuan Lee ke dalam mobil Jimin, mobil tua yang diwariskan oleh ayahnya.

Mereka berdua berangkat mengantar pesanan seperti biasa.

"Ppalli Jimin-ah....aku tidak mau terlambat menjemput Jin hyung..." Rengek pria besar itu memukul-mukul pahanya tidak sabar.

Mobil itu melaju menuju airport. Seokjin meminta Namjoon menjemputnya hari itu.

Pesawatnya tiba pukul 9 pagi.

Namjoon tersenyum sepanjang perjalanan.

Tidak sabar bertemu pria kesayangannya.

"Kau tidak takut bertemu Kim Taehyung?" Jimin membuyarkan rasa senangnya seketika.

"Jimin-aahhhhhhh.....biarkanlah kakakmu ini bahagia sebentaarr sajaaa...."

"Okayyy okaayyyy...." Jimin tertawa puas.



"Lewat jalur VIP Jimin-ah...lewat sini" Namjoon menunjuk sebuah pintu besar dengan tidak sabar.

Jimin memarkirkan mobilnya. Mereka berdua pun bergegas turun dan memasuki lounge yang terbilang sepi.

Pandangan Namjoon langsung tertuju pada kerumunan yang berjarak beberapa meter di sampingnya.

Para make up artist, kru fotografi, beberapa model dan.......Kim Seokjin....berpelukan dan melambai pada Jung Hoseok....berpelukan dan mengacak-acak rambut serta mencubit pipi........Kim Taehyung.

NYUUUTTTT.....rasa itu kembali datang.

Jimin menoleh khawatir pada kakaknya.

Dari kejauhan Namjoon melihat Hoseok membisikkan sesuatu di telinga Seokjin serta menunjuk padanya.

Seokjin ikut menoleh dan berlari kecil setelah melambaikan tangan dan membungkuk pamit pada seluruh krunya.



"Namjonieee....Jimin-ahhhhh..."

Rasa sakit itu hilang seketika melihat senyum lebar pria yang berjarak beberapa meter dari hadapannya.

Kedua tangannya membawa banyak sekali tas dan paper bag.

"Jin hyung...astagaaa....bawaanmu terlihat lebih besar dari tubuhmu" Jimin tertawa sambil membantu membawakan barang-barang di tangannya.

"Itu pujian kan? Aku langsing?" Seokjin melongokkan wajahnya ke depan Jimin dengan poutnya.

"Hyung.....rambutmu..." Namjoon teralihkan dengan penampilan baru Seokjin.

"Hehee...mereka mengecat rambutku lagi...bagus tidak?" Seokjin membuka topi dan kacamata hitamnya.

Wajahnya lebih pucat dari biasanya. Kantung matanya jelas terlihat.

"Bagus...kau cocok dengan rambut bagaimanapun hyung.." Namjoon mengulurkan tangan mengelus rambut hitam Seokjin.

Tak lama tangannya tersentak. Ia tidak menyadari pria di belakangnya tiba-tiba tersenyum.

Boxy smilenya yang khas.

"Aku Kim Taehyung" Sapanya sambil mengulurkan tangan.

"Aishhhh Taehyungieee....kau mau membuatku sakit jantung ha!" Seokjin terlonjak mendengar suara bassnya dari belakang.

Namjoon segera menyambut jabat tangannya serta membungkuk kecil.

"Kim Namjoon.." Jawabnya singkat disertai senyum berdimple yang ramah.

"Ini adikku..Jimin" Lanjutnya diiringi dengan lambaian tangan dari pria mungil di sebelahnya.

"Hallo Jimin-ssi.." Taehyung turut melambai dan tersenyum.

"Ponselmu tertinggal Jinnieyaa...untung aku tidak melihat foto-foto vulgarmu" Candanya sambil menyerahkan benda kotak itu pada pemiliknya.

"Taehyungie!" Seokjin sontak memukul lengan pria di sebelahnya. Taehyung mengelak sambil memamerkan boxy smilenya lagi.

"Maaf ya Namjoon-ssi...aku hanya bercanda" Taehyung melambaikan kedua tangannya sambil tersenyum.

"Aku pamit ya...senang berkenalan denganmu Namjoon-ssi" Taehyung membungkukkan badannya.

"Sampai jumpa Jinnieya.." Taehyung melambaikan tangannya, disambut dengan senyum dan lambaian tangan Seokjin.

Taehyung pun berbalik meninggalkan mereka bertiga. Dua orang bodyguard mengikut di belakangnya.

"Huuffffffttttt......syukurlah pria itu tidak berlama-lama" Gumam Namjoon dalam hatinya.

"Auranya benar-benar berbeda...heran sekali jika Jin hyung rela melepaskannya"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang