Chapter 55 : Make It Right

131 12 1
                                    




"Aaawww...."

Seokjin menjerit ketika cairan alkohol itu membasahi luka-luka di telapak tangannya.

"Maaf...maaf....perih ya..."

Namjoon meringis tersenyum sambil menatap wajah manis di depannya.

"Sakit~~~~" Seokjin mempoutkan bibirnya.

"Jangan lakukan itu Seokjinnie...kau tahu aku tidak tahan dengan bibir indahmu yang begitu jika kau sedang manja"

Ia menunduk. Wajahnya memerah.

"Agar lukanya cepat kering Seokjin-ah..."

Namjoon mengalihkan perhatiannya pada kotak obat di ruang ganti tersebut.

Mengulurkan tangannya untuk mencari perban.

"Sepertinya mereka kehabisan perban"

Namjoon bertolak pinggang kesal dan berbalik.

Seokjin sedang meniupi lukanya perlahan.

Lucu sekali.

Namjoon mengulum senyumnya gemas.

"Ah...aku bawa plester Namjoonie.....Namjoon-ah..."

Ia beranjak mengambil tas kecilnya, mengeluarkan dan mengorek-orek pouch obat yang isinya lebih banyak dari terakhir Namjoon melihatnya.

Namjoon mengerutkan keningnya sambil masih menelaah apa yang ada di dalamnya.

Gerakannya terhenti seakan tersadar sesuatu.

Seokjin langsung menutup pouchnya.


"A-sepertinya plesternya juga habis hehe..."

Ia tersenyum memandang Namjoon yang masih terkejut dengan apa yang ia lihat.

Obat maag. Obat sakit kepala dan Antidepressant dalam botol yang tinggal setengahnya.

"Sayang....."

Satu kata itu sudah berada di ujung lidahnya.

Hatinya kembali sakit melihat pria di hadapannya.

Rasa bersalah karena telah meninggalkannya.

Tapi egonya masih tetap menggerogoti. Ia tidak akan lupa dengan kejadian pagi itu.



"Lukanya sudah kering sepertinya"

Wajah polos Seokjin mendongak menatap dua mata yang masih tertuju padanya.

"Yakin?"

Namjoon mengambil kedua tangannya. Membalikkan dan menyentuh tiap luka yang ada.




DEG
DEG
DEG




"Namjoon-ah...."

"Hmm?"

"S-sudah tidak apa-apa...."

Seokjin menarik tangannya dan berdiri mengambil tasnya.

"Ah..ini dia ponselku haha...." Ia mengambil ponselnya dari laci.

Tapi tidak bergerak.



"Hyung?"



"Hey...." Namjoon menghampirinya saat melihat bahunya bergetar.

"Namjoon-ah..jangan lihat...."

Langkahnya terhenti saat mendengar kalimat yang sudah lama sekali tidak muncul.

"Pulanglah....tugasmu sudah selesai bukan?" Seokjin menenangkan suaranya.

"Seokjin-ah...."

"Aku tidak akan meninggalkanmu sendiri dalam keadaan seperti ini..."

"Kita mengobrol sebentar yuk..." Ia mengusap lembut bahunya.

"Jangan kasihani aku Namjoon-ah...."

"Aku sudah menyakitimu..." Kalimatnya terputus ketika Namjoon dengan cepat membalikkan badannya dan memeluknya.

"Namjoon-ah...jangan...."

Seokjin mencoba mendorong pria yang sangat ia sayangi itu.


"Ssshhhhh....biarlah seperti ini sebentar saja...."

Isakan itu semakin kencang. Ia membalas pelukannya dengan erat.

Meremat jasnya hingga luka-lukanya kembali berdarah.


"Aku disini Seokjin-ah....aku disini...."

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang