"Sudah tenang?" Namjoon melepaskan pelukannya.
Seokjin mengangguk dan mengusap mata dan hidungnya.
"Hey...tanganmu berdarah lagi..."
Namjoon kembali menyeka kedua tangannya dan memakaikan obat antiseptik.
Ia mengambil pouch Seokjin, membuka dan mengeluarkan beberapa plester sambil tersenyum.
Seokjin dengan cepat menutupi isi pouch itu dengan tangannya.
"Tidak apa-apa...aku sudah lihat kok..." Namjoon tersenyum.
Dengan telaten ia menutupi luka-luka di jari dan telapak tangan Seokjin dengan beberapa buah plester.
"Maaf ya...mawarnya masih banyak yang berduri..."
"Terimakasih..." Jawab Seokjin singkat setelah Namjoon selesai.
"Sapu tangannya kotor....aku ambilkan tissue ya..."
Namjoon mengambil sekotak tissue dan menyodorkannya.
Seokjin mengambil beberapa lembar dan menyeka hidungnya.
"Maaf ya aku menangis begini..."
Seokjin yang sudah tenang kembali tersenyum menatap Namjoon.
"Aku suka warnanya.." Ujarnya sambil mengusap rambutnya.
"Ah...tiba-tiba?" Namjoon terkekeh.
"Gomawo hyung..."
"Kita pulang sekarang?" Seokjin berdiri dan bersiap-siap.
"Tidak bisakah kita begini lebih lama lagi?" Namjoon mengangguk dalam harapannya.
Suara pesan di ponselnya berbunyi.
'Aku melihat kalian berdua hehe...'
'Aku duluan ya...please habiskan malam ini dengan Jin hyung'
'Kuharap kalian bisa memperbaiki hubungan kalian'
'Hyung.....tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Mungkin kalian memang ditakdirkan untuk bertemu kembali'
"Aahhhh...Jiminieeee..."
Namjoon mengunci ponselnya dan memasukkannya ke kantong celana.
"Eoh? Kenapa Namjoon-ah?"
"Aku naik bus...Jimin meninggalkanku" Namjoon mengerucutkan bibirnya kesal.
Seokjin yang melihat itu hanya tertawa geli.
Demi Tuhan ia sangat merindukan pria polos itu.
"Aku antar ya...sudah malam dan jarak gedung ini dan rumahmu lumayan jauh"
"Ah...maaf jadi merepotkanmu Jin hyung.."
Namjoon sedikit membungkukkan badannya.
"Tunggu disini ya...aku parkir tidak jauh kok.."
Sebuah Lamborghini berwarna biru berbelok menuju lobby tempat Namjoon menunggu.
Seokjin membuka kacanya dan mengisyaratkan Namjoon untuk masuk.
"Whoaaa....kemana mobil besarmu hyung?"
"Kuberikan pada Jungkook..sepertinya ia lebih membutuhkannya disana"
Seokjin melajukan mobilnya.
"Namjoon-ah...."
"Ya hyung?"
"Bisakah kau berhenti memanggilku hyung?"
"A-aku....."
"Mmmm.......bolehkah kita mengobrol sebentar Seokjin-ah?"Rumahmu atau apartemenku?"
Jawabnya singkat sambil tetap memperhatikan jalan.
"Apartemenmu saja kalau kau tidak keberatan...aku tidak mau membangunkan Jimin..kasihan ia lelah"
