Chapter 11 : Morning Talks

190 15 0
                                    




"Hhhhhh...bagaimana ini Jungkookieee...hyung bingung~~~"

Seokjin yang masih bermalas-malasan di tempat tidur pagi itu sedang berbicara dengan adiknya melalui ponsel.

"Hyungg...apakah ia tidak menunjukkan tanda-tanda suka padamu sama sekali?"

"Entahlahh...ia baik...tapi....apakah ia hanya baik sebagai teman atauuuu....aaahhhhhh....aku bisa gila lama-lama...."

Jungkook terbahak-bahak di seberang sana.

"Hyung...sabar nee...jangan terburu-buru...ini memang tak semudah hubunganmu dengan Tae hyung." Adiknya mencoba menghibur Seokjin yang sekarang tenggelam dalam selimutnya.

"Jika waktunya tiba...pasti kau akan tahu Namjoon hyung benar-benar suka padamu atau hanya menganggapmu teman..okay..."

"Oh...aku baru ingat Kookieyaa..." Tiba-tiba Seokjin menyibakkan selimutnya dan terduduk.

"Adiknya menyebutkan satu nama...Jackson...mungkinkah ia mantannya?"

"Eohh?" "Namjoon hyung tidak bercerita apa-apa padamu?"

"Belum..."

"Hmmmmm....kurasa kalian harus saling mengenal dulu hyung.."

"Waahhh....adikku semakin dewasa."

"Kututup nih..."

"Jangan...jangann...." Seokjin tertawa.



"Jimin-ah...."

Namjoon memecah keheningan saat mereka menyiapkan bunga-bunga untuk dibawa ke Coffee Shop tuan Lee.

"Nee..."

"Seokjin hyung......mungkinkah ia juga menyukaiku?"

"Hyung....sepertinya kemarin aku melakukan kesalahan besar..." Aku Jimin menatap Namjoon dengan wajah bersalah.

"Aku menyebut nama Jackson hyung..." Lanjutnya.

Namjoon membulatkan matanya menatap Jimin.

"Kukira kau sudah bercerita pada Seokjin hyung...." Rengek Jimin.

"Belumlahhh Jimin-aahhhh....kita baru saja bertemu beberapa hari!" Teriak Namjoon kesal.

"Hyung....maaf....." Jimin menundukkan kepalanya.

"Hhhhhh....apa yang akan terjadi sekarang." Kedua tangannya menutupi wajahnya.

"Hyuunggg~~~~"

"Hehe.....kita berbicara seperti Seokjin hyung benar-benar suka padaku ya...hahahahaha" Namjoon tertawa geli.

"Bagaimana jika kalian saling mengenal dulu hyung?" Jimin menepuk bahu kakaknya lembut.

"Kau benar Jiminie....kau benar...aku terlalu cepat mengambil keputusan." Namjoon menghela napas dan tersenyum.

"Hyung....fighting! Jangan menyerah ya..."

"Ah...itu yang kubutuhkan sekarang...gomawo Jiminie..."

"Seokjin hyung menelepon." Namjoon langsung tersenyum lebar melihat ponselnya berdering dan menampilkan nama Kim Seokjin.

"H-hallo..."

"Yaahhh...Namjoon-ah...sebentar lagi aku sampai...sambut aku dengan taburan kelopak bunga nee...hahahaha"

"Hahahahaha.....baik yang muliaaa...masuk lewat belakang ya hyung...toko hari ini libur"

"Nee...jangan lupa karpet merahnya.."



"Ia tidak berubah Jiminiee..." Namjoon tersenyum lebar seraya mengantongi ponselnya.

Jimin mengepalkan tangan kecilnya memberi semangat "Fighting hyung!"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang