Chapter 58 : Good Day

131 13 0
                                    




'Saengil chukhae Seokjin-ah...'

'Apakah aku yang pertama mengucapkannya?'

'Ah...kau pasti sudah tidur ya?'

'Semoga keinginanmu tercapai ya..'

'Let's be happy!'

Pesan yang dikirim tepat jam 12 malam oleh Namjoon itu baru dibuka pada pagi harinya.

Bersama dengan ucapan dari adik dan kedua temannya, Taehyung dan Hoseok.

'Hehe..betul sekali aku ketiduran'

'Terimakasih Namjoon-ah...'

Balasan itu diakhiri oleh emoticon hati.

Sore itu Namjoon pulang menaiki bus seperti biasanya.

Dan seperti biasa pula jalanan sore itu sedikit macet.

Sudut matanya menangkap pergerakan di dalam kendaraan pendek di sebelah busnya.

Seorang Kim Seokjin dengan kacamata coklatnya sedang memukul-mukul pelan tangannya pada kemudi.

Bibirnya bergerak-gerak sesekali menunjuk-nunjukkan jarinya bak seorang rapper.

Namjoon tidak dapat menahan tawanya.

Ia terkekeh sambil menutupi mulut dengan satu tangannya.

Tangan sebelahnya lagi menutup buku yang sedang ia baca selama perjalanan.

Ia menopang dagunya menghadap jendela.

Tatapannya penuh pada pria manis yang berada lebih rendah dari busnya.

Senyumnya terus mengembang.



Merasa ada seseorang yang memperhatikan, Seokjin menoleh dan kedua mata mereka bertemu.

Namjoon bisa melihat bibir itu membulat kaget.

Senyumnya semakin lebar.

Seokjin menutup mukanya dan melambaikan tangannya.

Senyum Namjoon berganti menjadi panik saat mobil yang berjalan pelan itu oleng.

Ia hampir berdiri saat Seokjin dengan cepat membalikkan kembali arah mobilnya.

'Namjoon-aaahhhhh....' Mulutnya membentuk pout dari dalam mobilnya.

Namjoon kembali terkekeh geli dan menengok ke sebelahnya.

Takut penumpang lain menganggapnya aneh.


Seokjin menunjuk-nunjuk ke arah halte yang tidak terlalu jauh di depannya.

Mengisyaratkan agar Namjoon berhenti disitu.

Pria berdimple itu tersenyum dan langsung bangkit dari tempat duduknya menuju pintu bus.

Seokjin mengambil kesempatan untuk menyalip kendaraan di depannya dan memarkirkan mobilnya di depan halte bus yang dimaksud.

Membukakan pintunya ketika melihat Namjoon turun dari busnya.

"Namjoon-aaahhhhhhh.....aku hampir menabrak busmu tadi~~~~"

"Kau sedang apa tadi Seokjin-ah? Nge-rap?" Pria itu tergelak mengingat kejadian menggemaskan tadi.

"Yyaaaaaahhhh!" Seokjin memukul lengannya dan tertawa tak berhenti.

Tawa wiper jendela yang Namjoon rindukan.


"Kau sudah pulang? Bukankan kelasmu sore hari?"

"Hari ini aku menggantikan rekanku..jadi jadwalku berubah menjadi siang"

"Kau mau kemana? Tidak ada jadwalkah?"

Namjoon menatap Seokjin yang berpakaian santai.

Sweater pink, baseball cap berwarna senada dan ripped jeans hitam.


"Tiba-tiba aku kangen memasak hehe..."

"Eoh? Sudah lama sekali..."

"Temani aku belanja maukah?"

Namjoon mengangguk cepat.

"Apakah aku akan mencicipi masakanmu juga nanti?"

"Tentu saja Namjoon-aahhhh....siapa lagi yang akan makan masakanku hahahaha...."

"Maksudmu?"

"Bukankah kau akan merayakan ulang tahunmu?"

"Semuanya pergi Namjoon-ah..." Wajahnya berubah tenang.

"Hoseok ada pemotretan di luar kota selama seminggu"

"Yoongi dipindah tugaskan ke pelosok untuk tiga bulan ke depan"

"Hanya aku yang tersisa disini hehe..."




NYUUTTT







Mereka terlihat memilih-milih beberapa macam sayuran dan daging.

"Seokjin-ah...kita butuh bawang putih kan?"

Namjoon berlari kecil membawa sesuatu di kantong plastik.

"Yyaahhhhh...itu jamur...bukan bawang putih"

Seokjin terbahak-bahak hingga beberapa orang menengok.

"Aku saja yang memilih bahan Namjoon-ah.."

Namjoon mengelus tengkuknya malu dan mendorong keranjang belanjaan di belakang Seokjin yang sibuk mengambil bahan-bahan makanan.


"Apakah kami terlihat seperti pasangan yang sudah menikah?"

Wajah Namjoon memerah seketika.

Ia pun menggeleng dan terus mengikuti pria di depannya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang