Suara bel pintu yang berulang kali akhirnya membuat pria itu berjalan malas untuk membukanya.
Seokjin menunggu dengan sabar.
"Aiiishhh...Hoseokie...ada yang tertinggal kahh?"
Pintu pun terbuka.
"Taehyungie....." Seokjin tersenyum melihat temannya itu.
"Jinnieya......astaga kau kenapa?" Taehyung segera merangkul Seokjin dan membawanya masuk.
Matanya sembab. Bau alkohol menyeruak dari napasnya.
"Hey....kau mabuk lagi?" Taehyung berpindah ke hadapannya, menatapnya lekat-lekat dan mengangkat dagunya perlahan untuk melihat wajah Seokjin.
"Tidak Taehyungie....aku sudah berjanji pada Namjoon untuk tidak mabuk lagi" Seokjin merebahkan dirinya di sebuah sofa besar.
Menutup mata dengan lengannya.
"Lalu....apa yang terjadi?"
"Jangan bilang kau kebut-kebutan dengan kondisi seperti ini" Pria di seberangnya bertambah khawatir.
"Sedikit..." Seokjin menyeringai dibalik lengan yang masih menutupi matanya.
"Aahhhh....Jinnieee...itu bahaya sekali...."
"Aku buatkan teh ya..." Taehyung pergi ke dapur meninggalkan Seokjin yang bangkit dari posisinya.
"Hmmmm....aku bingung harus memberi saran apa.."
Taehyung menyandarkan tubuhnya, menyilangkan kedua tangannya serius mendengarkan curahan hati sahabatnya itu.
"Aku juga bingung Tae....aku kesini karena tidak tahu lagi harus kemana..."
"Namjoon pasti khawatir mencariku..."
"Tapi aku benar-benar tidak siap untuk bertemu dengannya.."
Seokjin memutar-mutar cangkir teh yang dipegangnya."Istirahatlah disini selama yang kau mau Jinnieya..."
Taehyung berpindah ke sebelah Seokjin.
Mendekatkan bahunya untuk menjadi sandaran kepala sahabatnya yang terasa semakin berat.
Keduanya pun tertidur di sofa besar itu.
"Selamat pagiiiiii chinguuuuu..." Suara yang selalu membawa kebahagian di pagi hari itu mengagetkan Taehyung.
Seokjin pun mengerejapkan kedua matanya.
"Astaga Hoseokie.....jangan berteriak-teriak....kepalaku seperti mau pecah...."
"Eoh....kalian sedang apa berduaan disini? Kemana Namjoon?"
Hoseok yang baru memasuki ruang tamu itu terbengong ketika melihat mereka saling bersandar dalam tidurnya.
"Jwannnn....ada apa ini?" Hoseok duduk di sebelah Seokjin yang sedang menopang kepala dengan kedua tangannya.
"Aahhh....kepalaku sakiitttt..." Seokjin beranjak dari tempat duduknya dan mengambil segelas air di dapur.
Sementara Taehyung masih bersandar di sofa sambil bermain-main dengan ponselnya.
"Nanti aku ceritakan Hoseokie.." Taehyung berbisik dan menoleh dengan santai.
Hoseok mengerenyit penasaran.
"Anyway.....siap-siap untuk minggu depan ya..." Hoseok berdiri dan mengeluarkan tiga buah undangan.
"Apa itu?" Seokjin bertanya dari counter dapur.
"Paris.....fashion....week...." Hoseok menepuk tangannya gembira.
"Jinjja!?" Taehyung membelalak.
Seokjin yang juga penasaran menghampiri Hoseok dan mengambil satu undangan tersebut.
"Kau serius Hoseokie?"
"Taehyung-ah....ini akan jadi lompatan besar dalam karir kita..." Hoseok tersenyum lebar disusul dengan Taehyung.
"Jwann....kau tidak merasa senang?"
"Hoseokie....sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini..." Taehyung memandang Seokjin tanda mengerti.
Ya. Karir mereka akan melesat dengan moment ini.
Begitu juga jarak antara Seokjin dan Namjoon akan semakin jauh.
