Kehidupan pun berjalan seperti sebelumnya.
Kecuali sekarang mereka tidak lagi bertemu seperti biasa.
Seokjin dan Hoseok sedang berada di luar pulau untuk pemotretan.
Jungkook sudah kembali untuk melanjutkan kuliahnya.
Taehyung semakin disibukkan oleh pekerjaan barunya.
Jimin seperti biasa berjaga di counter tokonya.
Hari itu hujan seharian.
Namjoon yang kebanyakan mengurung diri di kamarnya itu hanya keluar saat ia akan pergi mengajar di malam hari atau untuk makan dan ke kamar mandi.
Hari-hari mereka berubah suram.
"Jinnieya...."
"Hey....kau sudah tidak sibuk?"
Seokjin menyempatkan untuk menelepon Taehyung pada saat istirahatnya.
"Aku sedang break sebentar.."
"Bagaimana Namjoon?" Lanjutnya.
"Maaf aku tak langsung menghubungimu Taehyungie..."
Seokjin dan Taehyung pun baru sempat saling berkabar setelah lewat satu minggu.
"Kami putus...." Suara di seberang terdengar lemas.
"Ah....."
Hening.
"A-aku tidak tahu harus berkata apa lagi Jinnieya..."
"Mungkin memang harus begitu...aku juga tidak ingin menyakiti Namjoon terus..." Seokjin mendengus.
"Jinnieya.....kau tidak bisa berbohong padaku..."
"Kau pasti sedih sekali..." Taehyung berkata dengan hati-hati.
"Namjoon memanggilku hyung...." Suaranya bergetar menahan tangis.
"Jinnieya....."
"Seandainya aku disana...." Taehyung menghela napas panjang.Percakapan itu pun berakhir singkat. Taehyung benar-benar sibuk akhir-akhir ini.
Namjoon pulang mengajar dengan mengendarai bus.
Universitas tempat ia mengajar lumayan jauh dari rumahnya.
Tapi ia senang saat sedang mengajar.
Setidaknya ia bisa mengalihkan perhatiannya dari mantan kekasihnya yang tidak pernah berhenti ia cintai dan selalu menghantuinya setiap hari.
Wajah indah Seokjin mulai banyak terpampang di mana-mana.
Billboard besar yang selalu beriklan dekat universitasnya tiba-tiba memunculkan wajahnya.
Para mahasiswi yang tak sengaja menjatuhkan majalah fashion dengan cover wajah Seokjin yang besar di koridor universitas.
Berita-berita yang tak sengaja ia dengar kala sarapan di cafe kadang menyebutkan namanya.
Namjoon yang selalu mengalihkan perhatiannya ketika wajah indah itu muncul berjalan cepat menuju rumahnya.
"Mengapa kau selalu ada di sekelilingku Kim Seokjin?"
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Tepat satu bulan berlalu sejak peristiwa menghebohkan itu terjadi.
Seokjin dan Hoseok telah kembali dari pemotretannya.
Namjoon pun makin terbiasa dengan kesibukan barunya.
Mengajar dari sore hingga malam.
Siangnya mengurus toko bunganya yang lebih ramai dari biasanya.
Dua orang karyawan baru pun membantu mereka paruh hari.
"Hyung.."
"Jangan lupa Wedding Expo hari Sabtu ini okay"
Jimin terlihat membolak balik kertas-kertas berisikan jadwal mereka.
"Ah...aku lupa memberitahumu Jimin-ah..."
"Project Manager mereka ingin kita disana sampai beres karena mereka akan berganti konsep di tengah-tengah acara"
"Eoh?" Jimin menengok sambil membulatkan bibirnya.
"Temanya Black and White.
Di tengah-tengah acara mereka meminta kita untuk mengganti dekorasinya menjadi hitam dari putih"
"Wooahhhhh.....daebak!"
"Okay hyung...aku bersemangat sekali!"
Namjoon pun tersenyum lebar menanggapi adiknya.
