CHAPTER 4 [REVISI]

123K 8.9K 30
                                    

Tak terasa satu mangkuk bubur telah habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa satu mangkuk bubur telah habis. Pelayan menyodorkan segelas susu hangat, Rashelyna meneguk susu itu hingga rasa hangat menjalar di tenggorokannya.

“Baiklah, Nona saya akan kembali.”

Belum sempat pelayan beranjak, Rashelyna berkata, “Sarah.”

Sarah tak bisa menahan senyum senang ketika nonanya memanggil namanya.

“Apa Nona membutuhkan sesuatu?”

“Aku ingin pulang.”

“Apa maksud Nona?”

“Aku tidak mau berada di sini. Tolong aku.” Tangisan kecil Rashelyna terdengar.

“Nona, ini rumah Anda.”

Rashelyna kembali terisak. Apa maksud pelayan itu? Tiba-tiba gadis itu menguap dengan mengerjapkan mata. Samar-samar ia melihat seseorang memasuki ruangan dan pelayan langsung membungkukkan badan keluar ruangan membawa nampan.

“J-jangan pergi.”

Setelah mengatakan itu Rashelyna menutup mata.

Arkielga menghampiri istri kecilnya, ia mengusap rambut gadis itu. Membenarkan posisi tidur Rashelyna, lalu bergerak menarik selimut menyelimuti tubuh Rashelyna.

***

Kini gadis cantik dengan wajah pucat itu terus termenung dengan posisi masih berbaring pada kasur, ia hanya merasa sedikit lemas. Entah apa yang harus dia lakukan, Rashelyna masih menelaah kejadian yang menimpanya saat ini.

Pada saat malam itu dia mati mengenaskan karena tertembak lalu sekarang dia hidup kembali namun dengan keadaan asing. Tiba-tiba orang-orang asing itu mengaku sebagai kerabatnya dan yang lebih mengejutkan dia sekarang sudah menikah?

“Hah yang benar saja,” gumam gadis itu menelungkupkan wajah pada bantal.

Tapi, tunggu! Rashelyna sepertinya mengingat sesuatu, dia buru-buru bangkit sembari menahan ringisan di kepala. Gadis itu turun dari ranjang mencari sebuah benda untuk meyakinkan sesuatu akan dirinya.

Cermin!

Setelah menemukan benda yang ia cari, dengan perlahan Rashelyna mendekat ke arah cermin itu.

Deg

“Ini...." Tangan Rashelyna bergetar.

Ia sedikit linglung dengan kembali mata itu menatap pada cermin melihat wajah dirinya, bukankah wajah ini terlihat sama dengan wajah Shelyn dulu? Gadis itu tidak melihat perubahan apapun. Wajahnya masih tetap sama walau terlihat pucat, namun tubuhnya sedikit berisi dibanding Shelyn yang terlihat begitu kurus. Shelyn memiliki rambut pendek sebahu berwarna coklat, sedangkan rambut Rashelyna terlihat sama namun bedanya terurai panjang.

Sebelumnya Rashelyna atau Shelyn pikir kalau dirinya bertransmigrasi, perpindahan jiwa atau sebagainya. Ia pernah membaca sebuah novel menceritakan tentang seseorang yang berpindah jiwa. Apa mungkin Rashelyna berpindah jiwa juga? Tetapi mengapa wajahnya terlihat sama. Hanya saja nama dirinya yang berubah menjadi Rashelyna Zergant.

Apa memang sebenarnya ia bertransmigrasi ke dalam tubuh seseorang yang bernama Rashelyna dengan wajah yang sama?

Shelyn dulu memiliki hobi membaca, selama ini ia tidak pernah menemukan cerita novel tentang tokoh bernama Rashelyna dan Arkielga Zergant. Pikiran gadis itu buntu, ia bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Apa ia ikuti saja alurnya?

Gadis itu beranjak menuju meja yang terletak di sudut ruangan. Ia mengobrak-abrik meja tersebut berniat mencari sesuatu berharap dapat sebuah petunjuk seperti diary milik Rashelyna mungkin. Namun nihil, ia tidak menemukan apapun.

“Ah, ponsel! Dimana ponsel Rashelyna?”

Setelah beberapa jam gadis itu berjalan ke sana kemari akhirnya ia terduduk di kasur dengan wajah lelah. “Aku tidak mau disini.”

Seketika Rashelyna menatap pintu kamar. “Aku ingin pulang,” lirih gadis itu.

Rashelyna beranjak menuju pintu dengan sedikit mengintip, berharap ia bisa lolos kabur dari tempat ini. Saat di rasa aman, ia keluar tanpa menutup pintu. Berjalan dengan perlahan melewati lorong. Tanpa sadar gadis itu berdecak kagum melihat begitu mewahnya tempat ini.

Kaki Rashelyna berpijak pada gundakan tangga turun dengan perlahan. Bangunan ini terlihat sangat tinggi, lampu-lampu berukuran besar menggantung dengan indah. Begitu sampai di tangga terakhir, Rashelyna bisa melihat pemandangan taman di luar lewat jendela kaca.

Gadis itu berjalan dengan ekspresi kebingungan. Di mana pintu keluar? Tempat ini sangat luas, Rashelyna tidak tahu harus kemana.

Hidung Rashelyna mencium aroma harum dari arah belakang. Tunggu? Rashelyna merasa tak asing dengan aroma ini. Karena penasaran akhirnya Rashelyna berjalan mencari asal dari aroma itu.

Sesampainya, ia terdiam begitu melihat beberapa orang tengah sibuk berkutat di dapur. Oh jadi aroma harum itu berasal dari dapur?

***

𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞

𝐑𝐚𝐬𝐡𝐞𝐥𝐲𝐧𝐚 𝐛𝐞 𝐥𝐢𝐤𝐞, "𝐇𝐞𝐡𝐞."

𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡: 𝟏𝟗 𝐌𝐚𝐫𝐞𝐭 𝟐𝟎𝟐𝟑
𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢: 𝟑 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟑
©𝐈𝐜𝐞𝐲𝐧𝐝𝐚, 𝟐𝟎𝟐𝟑

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang