Saat membuka mata, yang pertama kali gadis itu lihat adalah sosok Arkielga yang tengah tertidur sambil memegang tangan Rashelyna di sisi ranjang.
Gadis itu meringis kala kepalanya terasa sakit. Ia meneliti sudut ruangan. Sepertinya ia sedang berada di rumah sakit. Tetapi ia tidak ingat bagaimana bisa dirinya berada di sini.
Rashelyna sekali lagi menatap suaminya. Entah dorongan dari mana, tangan gadis itu terulur mengelus rambut Arkielga. Bibirnya mengulas senyum kecil melihat wajah damai lelaki itu.
Ia menatap langit-langit ruangan, pikirannya menerawang. Rashelyna tahu jika dirinya masih bimbang dengan perasaannya. Setelah menikah dengan Arkielga, gadis itu memang menerima dengan terpaksa. Namun lambat laun, ia merasa nyaman dengan lelaki itu.
Walaupun Arkielga sejak dulu tak pernah berubah, selalu bersikap dingin padanya. Tetapi lelaki itu memperlakukannya dengan baik.
Pernah terbesit dalam pikirannya untuk pergi dari lelaki itu dan ingin bercerai. Tetapi ia tidak ingin membuat keluarganya sedih. Rashelyna bertekad mempertahankan pernikahannya demi keluarganya.
Hari-hari berlalu gadis itu hidup bersama Arkielga. Ketika dirinya mulai membuka hati untuk suaminya. Tiba-tiba terkuak fakta bahwa Arkielga adalah seorang pembunuh. Rashelyna melihat dengan mata kepalanya sendiri, di ruang bawah tanah.
Bukan hanya membunuh, lelaki itu juga menyekap orang-orang di sana termasuk ayah angkatnya.
Gadis itu menangis histeris melihat kondisi sang ayah. Tubuhnya yang kurus, baju sudah tak terbentuk lagi, juga wajahnya yang penuh lebam. Hatinya seperti teriris. Walaupun ia tahu ayahnya selalu bersikap kasar. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa rasa sayang Rashelyna masih sangat besar untuknya.
Kala itu Rashelyna membenci sosok Arkielga. Ia tidak pernah mau berbicara dengan lelaki itu. Dirinya selalu menjauh karena ketakutan. Sampai suatu saat, ia ingin pergi dari rumah itu.
Dengan nekat, malam itu Rashelyna mengendarai mobil pemberian Arkielga dan berhasil keluar rumah. Tanpa tahu sebenarnya ada seseorang yang mengintai dirinya.
Tiba-tiba mobil berwarna hitam dari arah belakang melaju dengan cepat. Rashelyna panik bukan main. Mobil hitam itu semakin dekat lalu dengan cepat menabrak mobil Rashelyna.
Gadis itu terkejut dengan jantung berpacu cepat. Mobilnya kini berbelok ke arah kiri lalu menabrak pohon. Kepala Rashelyna terbentur stir, ia meringis menahan rasa sakit.
Rashelyna buru-buru membuka pintu, ia merosot pada tanah. Matanya melirik ke arah sekitar, tempat itu sangat sepi. Gadis itu mendadak bergetar. Ia sangat takut.
Tubuhnya ia paksa untuk berdiri mencari pertolongan. Gadis itu menyipit melihat cahaya lampu mobil dari kejauhan. Ia berjalan dengan tertatih. Namun, gadis itu merasa ada yang janggal, mobil hitam itu...
Dan seketika tubuhnya langsung terpental jauh kala mobil hitam itu menabraknya. Napas Rashelyna memburu dengan kepala terbentur batu besar. Darah mengalir dari pelipisnya, ia meringis kesakitan. Samar-samar ia melihat seseorang mendekat. Orang itu seperti tersenyum menyeringai. Setelahnya kegelapan menyelimuti gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASHELYNA
General FictionSeorang gadis cantik penuh ceria memiliki nasib yang malang setelah ibunya meninggal. Dirinya selalu mendapat kekerasan dan berakhir meregang nyawa akibat perbuatan ayahnya sendiri. Di saat-saat terakhirnya dia berharap diberikan sebuah kesempatan...