CHAPTER 43 [REVISI]

47.3K 4K 70
                                    

Semua anggota keluarga tengah berkumpul di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua anggota keluarga tengah berkumpul di ruang tamu. Sudah beberapa jam berlalu tak ada satupun dari mereka yang membuka mulut. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hanya bunyi jarum jam yang terdengar menemani keheningan.

Sejak tadi Ghevani curi-curi pandang ke arah Rashelyna yang tengah memeluk Efzy di pangkuannya. Wanita itu tersenyum miris, wajahnya menunduk agar tak terlihat sedih.

Rashelyna yang sadar tengah diperhatikan hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus bagaimana. Sejujurnya, Rashelyna sangat tidak enak, apalagi Efzy yang tidak mau berpisah dengannya. Dari raut wajah Ghevani, ia sudah tahu bahwa wanita itu terlihat sangat terpukul.

Adira menepuk lengan suaminya yang diam saja sedari tadi. Rega menoleh, pria tua itu menghela napas pelan. "Ekhem."

Suara deheman itu tak mengalihkan perhatian mereka. Arkielga melipat tangan di depan dada sembari memperhatikan istri kecilnya. Sedangkan Ghevani terus-terusan menunduk.

Zidan yang sedang berdiri di belakang Arkielga tertawa dalam hati melihat ekspresi kesal Rega.

"Papa ingin masalah ini selesai sekarang, Papa tidak mau lagi mendengar pertikaian kalian! Ghevani, angkat kepalamu dan jelaskan apa masalahmu dengan Rashelyna!"

Ghevani yang sudah dimarahi habis-habisan oleh sang papa perlahan mengangkat kepalanya. Wajah yang tadi menunjukkan keangkuhan berubah menjadi murung. Ingin berbicara saja sangat enggan. Dia malas sekali untuk menjelaskan semuanya.

"Kau bisu?" desis Arkielga. Ghevani mendelik kesal. Wanita itu merasa sikap Arkielga menjadi semakin dingin. Pasti telah dipengaruhi oleh istri busuknya.

"Mengapa harus aku yang jelaskan? Tanyakan saja pada wanita kesayangan kalian."

"Ghevani jangan mulai," geram Rega.

"Apa, Pah? Lihat saja wajah polosnya seakan tidak tahu apa-apa. Padahal di belakang kelakuannya sangat busuk."

"Ghevani!"

Ghevani mendengus. Dia menaikkan sebelah kaki. Adira yang melihat itu memejamkan mata. "Begini sikapmu di depan orang tua, Ghevani?" tanya Adira dengan sorot mata terluka.

"Salahkan saja kalian, membela terus wanita itu."

"Cepat jelaskan!"

"Rashelyna, wanita kesayangan Zergant. Apakah kalian percaya? Dia menikahi Arkielga hanya untuk memanfaatkan kekayaannya. Sebelum menikah, dia memiliki kekasih, dan siapa orang itu? Ya, Sevanard Ragiston, ayah Efzy. Puas?"

Mereka melongo mendengar penuturan Ghevani. Zidan bahkan sedari tadi menutup mulut menahan tawa agar tidak kelepasan. Bagaimana bisa Ghevani beranggapan seperti itu?

"Tapi Kak, aku tidak seperti apa yang Kakak pikirkan. Aku tidak memiliki kekasih sebelum menikah. Sungguh aku tidak tahu dengan seseorang yang bernama Sevanard Ragiston."

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang