I love you, Baby
I love you, Baby
I love you, Baby
Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Arkielga terngiang-ngiang di kepalanya. Rashelyna menatap mata lelaki itu, di dalamnya tersirat akan ketulusan.
Tangan yang masih memegang dada lelaki itu menekan semakin erat. Detak jantungnya masih berdegup dengan kencang. Tiba-tiba air mata meluncur begitu saja mengenai pipi Rashelyna.
Ia menggigit bibir menahan isak tangis. Rashelyna menggeleng. Ia tidak percaya dengan hal yang tengah terjadi sekarang. Arkielga, masih mencintainya walaupun gadis itu dulu telah membenci dan mengabaikannya.
Dibalik sikap dingin dan kejam suaminya. Arkielga ternyata sangat mencintainya, lelaki itu memperlakukannya dengan baik, dia bahkan tak pernah melakukan kekerasan terhadap dirinya. Arkielga lah yang sudah beberapa kali menyelamatkan nyawanya. Sungguh Rashelyna merasa bodoh.
"Maaf," lirih gadis itu menunduk.
Arkielga terdiam mendengar kalimat itu. Dirinya tertawa miris, apakah kali ini dirinya akan mendapat penolakan lagi? Bukankah gadis itu kemarin telah menyatakan cinta? Atau itu hanyalah sebuah kebohongan? Memangnya ia berharap apa?
Tangan lelaki itu mengepal kuat. Bibirnya menggeram melihat Rashelyna hanya menunduk tak mau menatap wajahnya.
"Maafkan aku, Kiel. Ak—"
Arkielga melepaskan lengan istrinya. Ia bangkit kemudian membelakangi Rashelyna. Sudah cukup! Arkielga tidak mau mendengar kalimat sialan itu lagi.
"Dengar, Rashelyna. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepasmu!" ucap tegas Arkielga.
Rashelyna membelalak, ia pikir lelaki itu akan marah. Gadis itu pikir, Arkielga akan membencinya karena sikapnya dulu. Ternyata lelaki itu salah paham.
Ketika kaki Arkielga hendak melangkah, Rashelyna buru-buru turun dari ranjang. Ia menahan lengan kekar Arkielga.
"Kiel, dengarkan aku dulu."
"Cukup!" Arkielga menyentak Rashelyna membuatnya terkejut.
"Sekali kau melangkah keluar dari rumah ini, kupastikan kakimu takkan selamat," desisnya melanjutkan langkah tanpa menoleh.
"I love you too, Kiel!" teriak Rashelyna.
Arkielga terhenti di ambang pintu. Ia berbalik melihat tubuh Rashelyna yang sudah bergetar sembari menangis.
"Kau itu sangat menyebalkan! Bisa tidak dengarkan dulu apa yang akan aku ucapkan?!"
"Kau sadar dengan apa yang kau lakukan?" tanya Arkielga.
"Sadar! Aku sangat sadar! Kau masih tidak mengerti dengan apa yang aku katakan kemarin hah?! Kau pikir itu hanya lelucon? Aku benar-benar mencintaimu..." Gadis itu terduduk di lantai, bibirnya terisak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASHELYNA
General FictionSeorang gadis cantik penuh ceria memiliki nasib yang malang setelah ibunya meninggal. Dirinya selalu mendapat kekerasan dan berakhir meregang nyawa akibat perbuatan ayahnya sendiri. Di saat-saat terakhirnya dia berharap diberikan sebuah kesempatan...