CHAPTER 23 [REVISI]

71.1K 5.2K 49
                                    

Tak henti-hentinya gadis itu menggerutu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak henti-hentinya gadis itu menggerutu. Segala bentuk umpatan tertahan di bibirnya. Ia ingin melampiaskan kekesalannya dengan menendang, menjitak, memukul, terjun, kayang juga sekalian!

Ia mengelus dada lagi dengan sabar. Tetap tenang walaupun amarah sedang menggebu. Rashelyna mengabaikan Arkielga di sampingnya. Sangat disayangkan sekali, ia tidak jadi memakai dress lucu itu.

Wajah gadis itu menatap pada kaca mobil. Arkielga diam-diam menarik sudut bibir. Bukan tanpa alasan dirinya melarang Rashelyna memakai dress yang menurutnya jelek itu.

Sudah dipastikan jika Rashelyna memakai pakaian itu, semua mata pasti langsung tertuju padanya. Jujur, saat pertama kali memasuki kamar dan melihat istrinya. Arkielga menahan diri agar tidak langsung mendekap erat Rashelyna. 

Arkielga menggenggam lembut tangan mungil Rashelyna saat sudah sampai. Jemarinya terangkat memegang pipi gadis itu. Sedari tadi Rashelyna hanya menunduk.

"Aku takut," cicit gadis itu menatap wajah Arkielga.

"Terus berada didekatku." Rashelyna mengangguk kecil.

Rashelyna menatap penuh kagum saat kakinya telah berpijak memasuki aula. Mendadak rasa takutnya hilang begitu saja. Gadis itu menampilkan senyuman manis.

Melihat kedatangan sosok laki-laki gagah dengan wajah datar, namun tetap terlihat tampan sedang berjalan beriringan bersama seorang gadis membuat tatapan semua orang tertuju pada mereka.

"Bukankah itu Tuan Arkielga?"

"Sudah lama sekali mereka tidak muncul."

"Kudengar, istrinya kecelakaan?"

"Lihat! Betapa serasinya mereka berdua!"

Tentu saja bisikan-bisikan mereka terdengar oleh Rashelyna. Tak banyak dari mereka ada yang menatapnya dengan iri, dan juga tak suka secara terang-terangan. Tetapi juga ada yang menatap dirinya dengan terpesona.

Arkielga menatap tajam orang-orang yang dengan berani menatap istrinya tanpa berkedip. Seketika mereka langsung memalingkan wajah. Mereka tak ingin berurusan dengan keluarga Zergant. Menatap sedikit saja pada Arkielga mereka tidak berani.

Inilah yang Arkielga benci. Ia mengeratkan genggamannya. Tidak! Rashelyna hanya miliknya, gadisnya, istri kecilnya. Jika berani mengambil miliknya, maka Arkielga tak segan-segan untuk membunuhnya.

Rashelyna meringis pelan, ia memukul tangan Arkielga.

"Diam," ucap tajam lelaki itu. Rashelyna hanya bisa menurut. Ia memasang senyum paksa di depan semua orang. Lihat saja ketika di rumah, ia akan balas dendam!

"Arki?!" pekik seseorang.

Saat tahu siapa pemilik suara cempreng itu. Rashelyna memutar bola mata malas. Untuk apa juga wanita pelakor itu ada di sini. Buru-buru Rashelyna menarik lengan Arkielga menjauhinya dari Claris.

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang