Wanita hamil itu berbaring di atas ranjang. Tangan mungilnya terangkat ingin memijat kaki yang sedikit membengkak. Tetapi tidak bisa karena terhalang oleh perutnya yang besar.
Rashelyna merasa pegal pada kaki dan juga pinggangnya. Tangan itu beralih memijat pinggang dengan pelan. Bibirnya sedikit merintih.
Ceklek
Arkielga terlihat memasuki ruangan dengan laptop yang ia bawa. Pria itu melirik ke arah istrinya, dia menyimpan laptop itu kemudian menghampiri Rashelyna.
"Kenapa?" tanya Arkielga.
"Kiel? Sudah selesai?"
Arkielga hanya berdehem. Dia duduk di samping Rashelyna yang tengah berbaring. Tangan kekar pria itu menarik lengan istrinya. "Ada yang sakit?"
"Tidak, hanya pegal saja."
"Mana sini biar aku pijat," tawar pria itu.
Rashelyna menggigit bibir. "Memangnya boleh?"
"Yang ini?" tanya Arkielga menunjuk kaki Rashelyna. Wanita itu pun mengangguk. Tanpa lama, Arkielga mulai memijat kaki Rashelyna pelan. Dia merasa khawatir saat kaki itu sedikit membengkak.
"Kenapa tidak bilang, hm?"
"B-baru sekarang kok," jawab Rashelyna merasa rileks saat Arkielga memijat kakinya.
Pria itu menghela napas. "Sudah minum susu?"
"Sudah. Kiel, baby kecil ingin diusap," katanya menarik salah satu tangan Arkielga lalu ia taruh di atas perutnya. Pria itu pun menggerakkan tangannya mengusap perut Rashelyna.
"Nanti sore kita pergi ke suatu tempat," kata Arkielga tiba-tiba. Awalnya dia ingin mengajak Rashelyna di malam hari. Tetapi ia urungkan mengingat kondisi istrinya yang tengah hamil. Udara malam sangat tidak baik bagi Rashelyna. Dia tidak mau terjadi apa-apa padanya.
Rashelyna yang semula ingin memejamkan mata langsung terbuka kembali. "Ke mana?"
"Kau akan tahu nanti." Arkielga menyingkap baju Rashelyna menampilkan perutnya yang tidak terhalang apapun. Dia menundukkan kepala mencium perut itu. "Baby kecil, Daddy harap kau baik-baik saja di sana. Tumbuh dengan baik, Daddy dan Mommy tak sabar untuk melihatmu."
Rashelyna mengulum bibir tak bisa menahan senyum. Dia mengusap kepala Arkielga lembut. Saat berbicara dengan baby kecil, pria itu terlihat sangat tulus.
"Sekarang istirahat dulu." Arkielga menarik selimut menyelimuti tubuh Rashelyna. Dia berdiri memutari ranjang dan berbaring di sampingnya.
"Bangunkan aku ya?"
"Hm."
Rashelyna tidur menyamping memeluk Arkielga. Pria itu mengusap-usap rambut istrinya pun wanita itu langsung terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASHELYNA
General FictionSeorang gadis cantik penuh ceria memiliki nasib yang malang setelah ibunya meninggal. Dirinya selalu mendapat kekerasan dan berakhir meregang nyawa akibat perbuatan ayahnya sendiri. Di saat-saat terakhirnya dia berharap diberikan sebuah kesempatan...