CHAPTER 28 [REVISI]

66.5K 5.3K 48
                                    

Tubuh gadis itu berkeringat, ia mengerutkan kening dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh gadis itu berkeringat, ia mengerutkan kening dalam tidurnya. Jantungnya berdegup dengan kencang bersamaan dengan napas yang terengah-engah.

Rashelyna membuka mata, ia merubah posisi dari tidurnya menjadi duduk bersandar pada ranjang. Tangan mungilnya memegangi dada sembari mengatur napas.

Gadis itu melirik ke arah jam di atas nakas yang menunjukkan pukul dua belas malam. Ternyata masih tengah malam, dan ia memimpikan hal menyeramkan itu?

Di dalam ruang kamar yang luas sendirian tentu saja membuat Rashelyna takut. Ia memang penakut karena memercayai adanya hantu. Gadis itu tiba-tiba merinding.

Mimpi itu? Mengapa terasa sangat nyata? Ia memimpikan bahwa Arkielga suaminya tengah menatap dirinya dengan seringai lebar. Tangan lelaki itu memegang pisau yang sudah dilumuri darah. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Arkielga membunuh ayah di masa lalunya. Ayah Shelyn.

Selanjutnya mimpi itu berganti dengan dirinya yang tiba-tiba berada di tengah hutan. Ia mendengar suara cekikikan wanita berbaju putih yang sering disebut dengan Mbak Kun. Saat wajahnya mendongak, ternyata hantu itu sudah berada di atas kepalanya sambil tersenyum menakutkan.

Rashelyna meneguk ludah pelan, ia sangat takut sekarang. Tiba-tiba tenggorokannya kering, ia ingin minum. Menggerakkan kakinya untuk turun dari ranjang saja sangat enggan. Bagaimana kalau tiba-tiba kakinya di tarik?

Dengan tekad yang kuat, Rashelyna menurunkan kakinya. Saat dirasa tidak terjadi apa-apa, gadis itu memegang bajunya sendiri dengan erat.

Gadis itu melangkah pelan membuka pintu kamar. Untungnya rumah besar ini memiliki pencahayaan yang bagus dan juga terang. Jadi, rasa takut itu hilang sedikit. Rashelyna menuruni tangga dengan cepat, ia berlari menuju dapur sambil terus-terusan menoleh ke belakang.

"Aku takut setengah mati!" ucapnya sebal. Kemudian dirinya membawa gelas kosong. Ia membuka kulkas mencari keberadaan botol air putih.

Setelah menemukannya, Rashelyna menuangkan air dalam botol ke dalam gelas. Ia menyimpan kembali botol tersebut. Saat menutup pintu kulkas, tiba-tiba ia terkejut hingga gelas dalam genggamannya meluncur ke bawah menimbulkan suara pecahan.

"Aaaa! Mbak Kun! Mama tolong Rashel!" Gadis itu berteriak histeris, ia berjongkok sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan.

Terdengar suara tangisan Rashelyna, tubuhnya bergetar memperlihatkan betapa takutnya gadis itu. Matanya melihat dengan jelas Mbak Kun tengah tersenyum lebar seperti meledek dirinya.

Rashelyna merasa lengannya dingin di sentuh oleh hantu itu. Ia memberontak berusaha menghempaskan lengannya dari sentuhan hantu itu.

"Pergi kau! Aku tidak pernah mengganggumu! Hiks... Pergii!"

Gadis itu tetap memejamkan mata dengan tetesan air mata yang kian deras membasahi kedua pipinya.

"Hei."

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang