CHAPTER 42 [REVISI]

48.6K 4K 51
                                    

Merasa cengkeraman pada pinggangnya semakin kuat, Rashelyna memejamkan mata dengan bibir menahan ringisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa cengkeraman pada pinggangnya semakin kuat, Rashelyna memejamkan mata dengan bibir menahan ringisan. Tangannya meremas ujung gaun Ghevani.

"Kau tau apa yang paling aku benci di dunia ini?"

Rashelyna menggeleng lemah.

"Kau hidup."

Mendengar bisikan halus di telinganya membuat Rashelyna membeku. Bibirnya bergetar ketakutan, ia takut dengan ekspresi marah yang ditunjukkan oleh Ghevani. Ia takut Ghevani akan berbuat nekat. Dan benar saja dugaan Rashelyna.

Ghevani merogoh sesuatu dari saku gaunnya dan mendapati sebuah benda tajam yaitu pisau berukuran kecil. Dia membalikkan tubuh Rashelyna dan mengangkat pisaunya tinggi.

"Ghevani!"

Arkielga terkesiap ketika kakaknya menaruh pisau itu di leher istrinya. Dia mengepalkan tangan hingga urat-urat terlihat. Rahangnya mengeras dengan mata seperti berkobar menahan amarah.

"Beraninya kau?!"

Saat Arkielga hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba terhenti.

"Jika kau beranjak dari tempatmu, kupastikan dia tidak akan selamat!" ancam Ghevani menekan pisau tersebut pada leher Rashelyna. Wanita itu meneteskan cairan bening, dia meringis kesakitan karena tangan kanannya dipegang dengan kuat oleh Ghevani.

"A-apa salahku, Kak? Mengapa Kak Ghev menjadi seperti ini?" ucap Rashelyna. Dia menahan napas, pisau itu semakin menekan kuat hingga darah mengucur membasahi leher putih Rashelyna.

"Masih tidak tahu juga letak kesalahanmu di mana?"

"SALAHMU ADALAH KAU HIDUP!"

"KAU PANTAS MATI SIALAN!"

"Jangan memancing amarahku, Ghevani!"

"Arkielga, satu pilihan ada di tanganmu sekarang! Ceraikan dia atau mati!"

"Apa yang kau maksud Kak?" lirih Rashelyna.

"Diam kau jalang!" sentak Ghevani menarik rambut panjang Rashelyna hingga wajahnya mendongak.

"Ahh! Kak! Berhentii!"

"CUKUP!"

Arkielga menatap nyalang pada kakaknya. Dia sudah kehilangan kesabaran kali ini. Ghevani sangat keterlaluan.

"Kau buta, Kiel! Kau ditipu olehnya, kau tidak tahu hah siapa yang telah merebut ayah dari Efzy? KAU TAHU TIDAK?!"

Dada Ghevani naik turun.

"Dia yang membuat hidupku menderita! Dia yang membuat Efzy tidak punya ayah!

"Kubilang cukup, Ghev! Kau tuli?!"

Tanpa wanita itu sadari, Zidan diam-diam melangkah dibelakang Ghevani. Saat sudah dekat, dengan cepat dia menutup wajah Ghevani dengan kain lalu kakinya menendang kaki wanita itu hingga terjatuh.

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang