CHAPTER 36 [REVISI]

58.7K 4.9K 132
                                    

Rashelyna mengernyit saat dirinya menerima sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rashelyna mengernyit saat dirinya menerima sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Ia meletakkan novel yang sedang ia baca.

Hari ini dia kembali beraktivitas seperti biasanya. Arkielga, lelaki yang sangat keras kepala itu sudah kembali sibuk dengan urusan kantornya.

Unknown

Rashel,
Kau ingin tahu di mana ayahmu?

Mari bertemu.
📍Send location

"Ayah? Dasar penipu! Kau pasti ingin mencuri pulsaku, kan?!" sungutnya kemudian memblokir pesan dari nomor yang tidak dikenal itu.

Sudah tidak asing memang bagi Rashelyna. Dirinya sering kali mendapat pesan entah dari siapa. Saat masa sekolah dulu pun juga begitu, dan berakhir pulsanya dicuri sampai habis tak tersisa.

Padahal pulsa itu sangat penting untuk menghubungi temannya jika ada sesuatu yang mendesak. Dulu ia tidak tahu yang namanya internet, hanya bermodalkan pulsa.

"Walaupun aku tahu, suamiku sangat kaya. Tetapi tetap saja kita harus berhemat!" ucapnya beranjak melempar ponsel berlogo apple digigit itu ke kasur.

Dia membawa buku novel yang sudah selesai ia baca pada perpustakaan di rumahnya. Sebenarnya Rashelyna juga baru tahu jika di rumah besar ini terdapat perpustakaan. Pantas saja Arkielga selalu memberikan dia banyak buku novel.

"Hmm, sudah hampir semua novel-novel di sini aku baca. Tidak ada yang baru?"

Jari telunjuk Rashelyna mengetuk dagu, ia menelusuri buku-buku yang terletak di rak besar itu. Matanya tak sengaja menangkap salah satu buku yang menarik perhatiannya.

"Ish, mengapa buku itu diletakkan di sana? Aku tidak bisa mengambilnya."

Gadis itu memutar badan, saat mendapati sebuah kursi langsung saja dirinya menarik kursi itu. Ia menaikkan kaki pada kursi agar dirinya bisa menggapai buku yang berada di atas rak.

"Astaga! Tinggi sekali!" ucapnya takut jika dirinya oleng dan terjatuh.

Kaki Rashelyna sedikit berjinjit dengan tangan yang berusaha menggapai buku itu. Saat sudah mendapatkannya, tiba-tiba kaki kanannya keseleo.

Ia menutup mata ketika tubuhnya akan terjatuh kebelakang. Rashelyna berharap akan ada pangeran penyelamat yang menangkap tubuhnya. Tetapi itu hanya khayalan semata, karena pada akhirnya...

Gedubrak!

"ARGHH!"

Rashelyna meringis kesakitan saat bokongnya menyentuh pada lantai dingin itu.

"Ya ampun, Nona? Anda baik-baik saja?" teriak panik Bi Weni menghampiri Rashelyna.

"Bibi!" rengek gadis itu merentangkan tangannya seperti anak kecil minta digendong.

RASHELYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang