Setelah Yan Hui mendapatkan kembali sihirnya, ia menggunakan Teknik Menggerakkan Pedang dan dengan cepat meninggalkan desa kecil di Gunung Tong Luo.
Akan tetapi, tubuhnya belum benar-benar pulih. Ia jadi lelah dan memilih satu tempat di dekat sungai di Gunung Tong Luo untuk istirahat.
Walaupun ia mengucapkan semua kata-kata itu pada Tian Yao, setelah memikirkan tentang itu, hatinya masih merasa tidak tenang. Bagaimana kalau iblis naga itu tidak memikirkannya dengan saksama dan benar-benar pergi menghadapi Su Ying Zhenren ....
Apabila Su Ying Zhenren sungguh seperti yang dikatakan Tian Yao, maka bukankah itu sama saja dengan mencungkil jantungnya dan menawarkan sisik pelindung jantung di piring perak?!
Yan Hui menelan ludah dan mengelus-ngelus dadanya yang dingin.
Barangkali, ia harus kembali dan membicarakannya dengan iblis naga itu ....
Yan Hui memikirkanya sejenak, tetapi ia tidak bisa membuat keputusan. Langitnya perlahan menggelap selagi ia berpikir. Dengan mudahnya Yan Hui menangkap dua ekor ikan dari sungai. Ia mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan api kecil di dekat sungai. Sewaktu ia memasak ikannya, ia terus merenunginya.
Namun, tepat ketika ia selesai memasak mereka, seseorang tiba-tiba saja duduk tepat di sebelahnya.
Tanpa kata maupun sedikit pun keraguan, orang itu mengambil salah satu ikan yang dimasak Yan Hui dan mulai makan.
Yan Hui membeku, kemudian menolehkan kepalanya: "Bagaimana kau mengikutiku kemari?!"
Orang itu tidak mungkin yang lain selain Tian Yao.
Sudah jelas Tian Yao lapar. Ia tidak mengindahkan ucapan Yan Hui dan terus makan untuk sesaat. Hanya sampai Yan Hui mengulurkan tangan untuk mengambil kembali ikannya, barulah Tian Yao bereaksi dan menghindar ke samping.
Ia meliriknya dan berkata: "Aku berjalan."
Barulah saat itu Yan Hui ingat kalau ia masih belum melepaskan Kutukan Pelacakan yang ditaruh Tian Yao pada dirinya.
Namun, sekalinya ia memikirkan tentang itu kedua kalinya, Yan Hui membeku lagi.
Walaupun ia tidak menggunakan Teknik Penggerak Pedang untuk waktu yang lama maupun cepat, ia masih terbang ... Pria ini sungguh berjalan dan menyusulnya ... Keras kepala sekali ....
Yan Hui memijat jarak di antara alisnya: "Aku tidak akan menolongmu. Bukankah aku sudah menjelaskannya?"
"Memang."
Tian Yao terus makan pelan-pelan sewaktu ia berbicara, "Akan tetapi ...."
Akhirnya ia menatap Yan Hui. Nyala api menyinari wajahnya dengan cahaya, tetapi bagian lainnya tetap berada dalam kegelapan.
Nada dinginnya pun lolos dan menunjukkan jejak mengejek diri sendiri: "Selain dari mengikutimu, kemana lagi aku akan pergi?"
Kata-katanya kasar dan jahat, tetapi saat Yan Hui melihat ekspresi Tian Yao, ia jadi kehabisan kata-kata.
Yan Hui diam-diam memandangi Tian Yao untuk beberapa waktu. Ia melihat ke wajah cantik Tian Yao dan hanya bisa mendesah dalam benaknya. Hanya dengan memandangi wajahnya saja, Yan Hui akan membantunya apabila itu berada dalam kemampuannya. Mengapa itu harus dalam situasi yang rumit begini ....
Dengan cemberut, Yan Hui mengambil sisa ikannya dan mulai makan. Ia makan agak lama sampai ia kenyang.
Ia menepuk bibirnya dua kali sebelum berujar enteng: "Ikuti terus, kalau kau punya kemampuan. Pokoknya, aku tidak akan mempertaruhkan nyawaku untuk menolongmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Protection [Terjemahan Indonesia]
Ngẫu nhiên[Novel Terjemahan] [END] Judul : Heart Protection Protective Heart 护心 Back From The Brink (Drama) Author : Jiu Lu Fei Xiang 九鹭非香 Jumlah Chapter : 113 Genre : Action, Adventure, BG, Fantasy, Josei, Mystery, Romance, XianXia Sinopsis : Dibuang dari...