Chapter 15

90 17 0
                                    

Yan Hui melihat sekitar. Namun, yang dilihatnya hanyalah ruangan batu yang sangat besar. Dinding tebing di sekitarnya terbungkus oleh lapisan es yang tebal. Gempa dan jungkir balik di atas tidak mengguncang tempat ini sedikit pun. Tempat ini barangkali merupakan jantung dari susunan sihirnya.

Langit-langit ruangan batu yang sangat besar itu tertutup dengan es yang tajam. Mereka tampak seolah dapat jatuh kapan saja untuk menembus permukaan danau yang tenang. Di sudut tertinggi langit-langitnya, ada satu lubang yang perlahan-lahan meluas. Bongkahan batu terus berjatuhan. Sepertinya, Yan Hui jatuh dari lubang itu.

Mengikuti rangkaian peristiwa itu, si iblis naga semestinya juga di sini. Akan tetapi, selain melihat bebatuan, mengapa tidak ada lagi yang muncul dan meronta?

Mungkinkah iblis naga itu tidak tahu caranya berenang dan tenggelam di dalam sana?

Yan Hui masih merenungi itu ketika batasan emas mendadak mulai keluar dari dalam danau.

Cahaya yang cemerlang itu memenuhi ruangan sampai-sampai esnya juga bersinar menyilaukan. Pemandangan yang luar biasa itu bahkan membuat Yan Hui, yang sudah berkultivasi selama bertahun-tahun, lupa untuk berkedip.

Cahaya keemasan itu mulai berubah. Sedikit demi sedikit, Yan Hui dapat melihat garis besar dari seekor naga yang muncul di dalam kolam, melengkung di dasarnya. Itu seolah naganya sudah berdiam selama seribu tahun, menunggu saat ini untuk bangkit dan hidup kembali.

Lalu, tak lama kemudian, cahaya cemerlang itu mencapai puncaknya dan tiba-tiba menghilang. Tepat sebelum cahaya keemasan itu menghilang, Yan Hui dapat melihat baik-baik ke "naga emas" yang ada di dasar danau tersebut. Memang ada seekor naga di bawah sana. Akan tetapi, itu adalah tulang putih bersih seekor naga!

Tidak ada daging yang tersisa. Mulutnya terbuka lebar, seolah ada banyak sekali kata yang ingin dijeritkannya. Giginya tajam, memancarkan perasaan menyeramkan yang memicu teror.

Yan Hui meneguk ludah. Tidak ada waktu untuk mengumpulkan pemikirannya sebelum cahaya cemerlang itu menghilang. Tulang naganya juga ikut hilang bersamanya.

Tiba-tiba saja, Yan Hui merasakan tekanan kuat di pergelangan kakinya! Pupil matanya mengerut dan mendadak ia ditarik paksa ke bawah.

Yan Hui lengah dan jatuh ke belakang. Bagian belakang kepalanya menghantam tanah dengan keras. Ini membuat Yan Hui, yang sudah kehilangan banyak darah, jadi pening dan kebingungan selama beberapa waktu. Ketika akhirnya ia agak pulih, ia menemukan, sudah ada seseorang yang berbaring di atasnya.

Dengan rambut hitam tergerai yang basah kuyup, orang itu tampak seperti arwah penuh dendam yang melarikan diri dari danau.

Yan Hui tercengang. Ia meronta untuk meloloskan diri, tetapi sebelum ia bisa berbuat banyak, tangan kanan orang itu menangkap pergelangan tangan Yan Hui dan menekannya ke tanah. Kekuatannya sangat luar biasa menakutkan.

Dan tangan lainnya mengincar bahu Yan Hui. Namun, entah apakah itu karena ia kebingungan atau gelisah, ia tiba-tiba saja menekan dada Yan Hui ....

Daging yang lembut dengan kasarnya ditekan.

Yan Hui meratap kesakitan.

Brengsek ....

Kekuatan ini praktis menekannya ....

Jika ini benar-benar hantu penghisap nyawa yang ada di atasnya, maka Yan Hui akan membinasakannya. Ini sungguh keterlaluan!

Yan Hui dipenuhi dengan amarah. Ia menekuk kakinya, mengumpulkan seluruh tenaganya, dan mendorongnya ke selangkangan orang yang menindihnya. Orang itu menahan erangan, tetapi ia menggunakan seluruh tenaganya untuk menahan rasa sakit itu. Ia tidak menyerah sama sekali!

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang