Sudah sepuluh tahun semenjak Yan Hui memanggil Ling Xiao sebagai shifu-nya.
Bagi seseorang, sepuluh tahun adalah waktu yang lama. Yan Hui sudah melupakan banyak hal yang terjadi selama sepuluh tahun itu. Namun, Yan Hui tidak akan berani melupakan hari ia bertemu Ling Xiao.
Ia ingat, itu adalah awal musim panas. Yan Hui tidak punya ibu, dan ayah pemabuknya menghabiskan setiap harinya mabuk-mabukan di rumah. Ia tidak peduli sedikit pun apa yang Yan Hui lakukan atau kemana ia pergi.
Dulu, Yan Hui berpikir bahwa hidup hanyalah menjalaninya dengan kacau. Ketika waktunya tiba, ia akan seperti kakak perempuan di desa dan menemukan seseorang untuk dinikahi. Kemudian, ia akan memiliki beberapa anak dan membesarkan mereka. Dan setelahnya, ia akan menyaksikan anak-anak menjalani kehidupan mereka dengan kekisruhan juga.
Yan Hui yang dulu, tidak pernah sekali pun menyangka bahwa ia akan bertemu seseorang bernama Ling Xiao.
Ia seperti kehadiran bak dewa yang mendarat di tengah-tengah kehidupannya yang biasa-biasa saja.
Ling Xiao membawa Zi Chen bersamanya menuruni gunung untuk mendapatkan pengalaman. Mereka mengejar seorang iblis jahat ke pintu masuk desa. Yan Hui kebetulan sekali bermain bersama sejumlah anak-anak desa di bawah sebatang pohon besar.
Iblis itu sepertinya sudah dikejar hingga ke ujung jalannya. Ia segera merenggut salah satu anak itu dan merobek dada anak tersebut di tempat. Iblis itu mencabut jantungnya dan menelannya. Semua anak lainnya tercengang melihatnya.
Walaupun Yan Hui muda sering kali melihat hantu, ia tidak pernah mengalami adegan berdarah semacam itu sebelumnya. Ia langsung mulai menangis. Satu jantung sama sekali tidak cukup bagi si iblis. Ia langsung mengulurkan tangan lagi dan merenggut Yan Hui, yang paling dekat dengannya.
Tanpa ragu, ia menyayat dada Yan Hui dengan jarinya. Darahnya tumpah dan menetes ke atas akar pohon tersebut.
Yan Hui merasakan dirinya sekarat. Itu adalah pertama kalinya ia berhadapan langsung dengan kematian. Ia melihat aura hitam mulai muncul dari tubuhnya sendiri. Yan Hui begitu ketakutan sampai-sampai wajahnya pucat pasi. Sepertinya, jantungnya sudah berhenti berdetak. Tetapi, tepat saat itu, embun beku turun dari langit. Cahaya dari Teknik Embun Beku pun tumpah.
Yan Hui menyaksikan sebilah pedang memotong tangan iblis itu, dan ia jatuh ke dalam pelukan yang dingin.
Embun beku yang dingin membekukan luka di dadanya. Kemudian ia diserahkan ke pelukan Zi Chen. Namun, bayangan Ling Xiao sudah terukir ke dalam hatinya seperti pisau. Semenjak saat itu, tidak ada bayangan orang lain yang mampu memasuki hatinya.
Ling Xiao dan iblis itu mulai bertarung, tetapi iblisnya tidak takut terluka. Dalam waktu yang singkat, tangan yang dipotong Ling Xiao tumbuh lagi.
"Zi Chen, selamatkan anak-anaknya."
"Baik, shifu."
Zi Chen menanggapi dengan keras dan meletakkan Yan Hui ke samping.
Ia memperingatkannya: "Larilah sejauh yang kau bisa. Jangan kembali kemari."
Kemudian, ia berbalik dan berlari ke anak-anak lainnya.
Melihat ini, iblis itu berpindah untuk menghentikan Zi Chen. Tatapan Ling Xiao menajam, dan pedang di tangannya mulai membeku, dimulai dari ujungnya. Pedangnya membeku dengan lapisan yang tebal seperti salju yang kuat sudah bertiup. Dengan bilah pedang itu, berdirilah sebuah penghadang dingin, dan iblis jahat itu pun berhenti. Iblis itu hanya bisa menyaksikan tak berdaya, Zi Chen membawa satu anak dalam pelukannya dan menggendong yang lainnya di punggungnya. Zi Chen membawa mereka pergi jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Protection [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul : Heart Protection Protective Heart 护心 Back From The Brink (Drama) Author : Jiu Lu Fei Xiang 九鹭非香 Jumlah Chapter : 113 Genre : Action, Adventure, BG, Fantasy, Josei, Mystery, Romance, XianXia Sinopsis : Dibuang dari...