Chapter 30

94 17 0
                                    

Untuk menjaga diri mereka dari risiko diserang oleh iblis, Yan Hui dan Tian Yao memanfaatkan siang hari dan menempuh perjalanan dengan sebuah karavan. Ada keamanan dalam jumlah. Juga, iblis biasanya tidak menyerang pada siang hari.

Yan Hui dan Tian Yao sampai di Kota Yong Zhou sebelum gerbangnya tertutup.

Yong Zhou adalah sebuah kota besar di Dataran Tengah. Barang-barang yang menuju ke wilayah barat atau selatan, melewati Kota Yong Zhou. Banyak orang yang tinggal di sini, yang baik dan yang buruk.

Langitnya sudah berwarna kuning-oranye tua di saat mereka masuk. Yan Hui mengucapkan selamat tinggal kepada ketua karavannya dan setelahnya membawa Tian Yao menuju ke bagian barat dari kota tersebut.

Melihat tindakannya, Tian Yao pun bertanya: "Kau tinggal di gunung sepanjang tahunnya. Bagaimana kau begitu akrab dengan Kota Yong Zhou?"

"Dulu aku datang bersama shifu untuk mengurusi beberapa iblis. Aku berteman dengan seseorang. Selanjutnya, aku akan datang kemari setiap kali kami meninggalkan gunung. Ingat bagaimana aku diusir dari Gunung Chen Xing? Yah, aku datang kemari, ke Kota Yong Zhou dan mondar-mandir selama beberapa hari. Kota Yong Zhou besar, dan aku tidak akrab dengan seluruh tempatnya. Tetapi aku bisa selalu menemukan jalan ke tempatnya."

Saat ia berbicara, ia melihat beberapa pejabat pemerintah di depan sana.

Langkah kaki Yan Hui tersendat sejenak.

Tian Yao mendengarnya bergumam sendiri: "Aku lupa soal ini ...."

Hal berikutnya yang Tian Yao tahu, ada tarikan di lengan bajunya, dan Yan Hui mendorongnya ke dalam satu gang tanpa peringatan. Setelah beberapa tikungan dan belokan, ia membawa Tian Yao ke jalan lain.

Kelihatannya, Yan Hui tidak akan menjelaskan apa yang baru saja terjadi.

Tian Yao bertanya: "Kau juga sudah mengganggu pejabat?"

Yan Hui melambaikan tangannya: "Mengapa aku akan memprovokasi pejabat? Aku hanya ada insiden kecil di kota ini. Itu tidak pantas untuk disebutkan. Itu akan menunda kita. Cukup ikuti aku."

Tian Yao tidak memperpanjang masalah itu.

Mereka berjalan beberapa blok kota sebelum sampai di tempat tujuan mereka. Di depan mereka ada sebuah rumah bordil berlantai tiga.

"Temanku tinggal di sini."

Tian Yao mendongak melihat bangunan tersebut. Di tengahnya tergantung penanda besar dengan tiga kata emas terpampang di atasnya, "Wang Yu Lou". Sebuah balkon menjorok keluar dari lantai dua. Dua gadis berpakaian indah tetapi terbuka duduk di sana.

Jadi, itu adalah seorang teman dari tempat semacam ini ....

Tian Yao tidak bergerak. Ia mengerutkan kening. Yan Hui sepenuhnya mengabaikannya.

Ia maju ke depan, mendongak ke lantai dua, melambai: "Kakak Liu, Kakak Xing!"

(T/N: Semua gadis yang bekerja di rumah bordilnya dinamai seperti nama pohon. Liu adalah willow. Xing adalah aprikot.)

Mereka sampai di waktu ketika bisnisnya masih lambat. Belum ada terlalu banyak tamu. Itulah mengapa, kedua gadis itu sedang bergosip di balkon. Mendengar teriakan Yan Hui, mereka pun melihat ke bawah.

Salah satu dari mereka berdiri, matanya melengkung dengan tawa: "Aku sedang bertanya-tanya, siapa itu, datang dengan terburu-buru. Ternyata itu adalah Tuan Yan yang terhormat yang kembali."

Tian Yao sedikit melirik Yan Hui sewaktu ia mendengar panggilan gadis-gadis itu. Yan Hui melihat lirikannya, tetapi ia tidak repot-repot untuk menanggapi.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang