Chapter 73

73 15 0
                                    

Keesokan paginya, Yan Hui dan Tian Yao akhirnya mencapai Gunung Hitam.

Aliran sungai berliku mengalir dari pegunungan. Sungainya bening sekali hingga dasarnya dapat terlihat, sama sekali tidak sekotor namanya.

Yan Hui berlutut dan mengulurkan satu tangan ke dalam air. Ia baru saja memasukkan tangannya ketika ia merasakan sakit di ujung jarinya. Rasanya seperti dibelah. Kultivasi di tubuhnya mengalir keluar dan masuk ke dalam air tersebut.

"Ini dia." Yan Hui menarik tangannya kembali dan bangkit berdiri. Ia berbalik untuk menatap Tian Yao: "Aku tidak punya banyak kultivasi di dalam tubuhku. Murid pengobatan itu mengatakan tentang berendam di dalam airnya selama enam jam akan cukup untuk membersihkanku. Apa kau akan menungguku di sini?"

Tian Yao mengangguk.

Namun, Yan Hui hanya memandanginya.

Setelah lama menatap, Tian Yao sedikit mengangkat satu alisnya: "Ada apa?"

"Aku harus masuk dalam keadaan telanjang."

Mendengar perkataan itu, tatapan Tian Yao bergetar. Ia pun berbalik dan berjalan ke belakang sebatang pohon di samping. Ia menjalin jari-jari tangannya dan menunggu dengan tenang di sana. Ia hanya kekurangan jantung naganya sekarang. Pendengarannya sudah sangat meningkat dengan kembalinya bagian tubuhnya yang lain. Ia dapat mendengar suara gemerisik sewaktu Yan Hui melepaskan pakaiannya. Ia bisa mengetahui dari suara gemerisiknya, helai pakaian mana yang sedang ditanggalkannya.

Semakin lama ia berdiri di sana diam-diam, semakin tidak tenanglah Tian Yao jadinya. Ia menatap ke langit. Ketika Yan Hui memasuki airnya dengan bunyi cipratan, Tian Yao tidak bisa menahan dirinya untuk mendengarkan ke arah itu.

Saat Yan Hui memasuki airnya, mau tak mau, ia terkesiap kecil akibat air es itu dan kekuatan dari aliran sungainya.

Suara pelan itu menyebabkan Tian Yao menoleh tanpa sadar. Namun, tepat sebelum ia menolehkan kepalanya, ia kembali tersadar. Ia langsung menegakkan kepalanya. Ia tidak bisa mengerti apa yang terjadi pada dirinya ....

Ia seperti pengintip cabul yang diam-diam melihat seorang gadis sedang mandi ....

Tepat ketika pergolakan batin Tian Yao berada di puncaknya, mendadak ada pekikan rendah dari Yan Hui, diikuti dengan bunyi cipratan. Tian Yao membeku dan mendengarkan dengan saksama. Tidak ada suara pergerakan lagi.

Saat itulah, Tian Yao tiba-tiba menoleh. Pakaian Yan Hui ditumpuk di tepi Sungai Hitam, tetapi tidak ada tanda-tanda Yan Hui di sungai itu sendiri.

Tian Yao buru-buru berjalan menuju ke tepi sungai. Dalam waktu sesingkat ini, ia sudah tidak bisa lagi merasakan aura Yan Hui.

Kening Tian Yao berkerut. Ia membungkuk ke depan dan memasukkan tangannya ke dalam air. Ia juga merasakan sakit di ujung jarinya, dan tak lama setelahnya, merasakan kultivasinya, diluar kendalinya, mengalir masuk ke dalam air.

Tian Yao tetap di sana untuk merasakannya sejenak. Tidak terburu-buru untuk menarik tangannya keluar. Saat ia membungkuk di atas air, tiba-tiba ada kekuatan lain yang menarik jarinya. Kekuatan itu menariknya ke bawah.

Sungai Hitam bukan hanya memiliki kekuatan untuk membersihkan kultivasi. Ada pula kekuatan lain yang tersembunyi di bawah permukaannya. Tian Yao fokus pada air sungainya. Airnya masih cukup jernih untuk melihat hingga ke dasarnya. Tidak ada kotoran. Tangan yang terendam di dalam air juga tidak menyentuh apa pun.

Namun, seiring tiap detik yang berlalu, Tian Yao dapat merasakan lebih jelas, kekuatan yang menarik jari-jari tangannya ke bawah.

Apakah Yan Hui ditarik ke bawah oleh kekuatan yang sama ini?

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang