Chapter 70

82 20 0
                                    

Larut malam, Yan Hui memimpikan tentang Tian Yao lagi. Pria itu duduk diam di dekatnya, menemaninya sepanjang malam.

Di malam hari, di dalam mimpinya, Yan Hui merasa rentan: "Sakit sekali."

Ucapannya mengakibatkan alis Tian Yao mengerut.

Ia tetap diam sekian lama sebelum menanggapi: "Apa kau menyesal, datang ke Gunung Chen Xing?"

Meskipun benaknya linglung dan kacau-balau, Yan Hui bahkan tidak ragu untuk menggelengkan kepalanya: "Tidak menyesal."

Sepanjang hidupnya, bahkan jika ia harus mengalami rasa sakit yang seratus kali lebih parah, ia tidak pernah sekali pun menyesalinya.

Ketika ia masih kecil, ia berjumpa dengan kultivator xian berpakaian putih yang elegan itu. Yan Hui menggandeng tangannya dan mengikutinya selangkah demi selangkah ke Gunung Chen Xing.

Ling Xiao adalah penyelamatnya, keluarganya, dan mimpi tak terucapnya yang dimilikinya sejak kecil.

Meskipun pria yang memberikannya segala-galanya itu sudah mencambuk segalanya itu jadi tercabik-cabik, rasa syukur serta emosi itu benar-benar masih ada. Ling Xiao-lah yang menciptakan Yan Hui yang sekarang. Ia tidak akan pernah menyesal bertemu dengannya, tidak menyesal datang ke Gunung Chen Xing.

Sudut bibir Tian Yao sedikit menegang. Ia tidak bicara lagi hingga Yan Hui tertidur lelap.

***

Hari ketiga.

Hari keempat.

Hari kelima.

Setiap hari, cambukannya berlanjut.

Setiap harinya, napas batin Yan Hui jadi semakin lemah.

Malam di hari kelima ketika Zi Yue datang mengantarkan makanan, Yan Hui bahkan tidak punya tenaga untuk mengangkat kepalanya. Makanannya berada tepat di depannya. Ia bisa melihatnya, tetapi ia tidak bisa menggerakkan tangannya untuk mengambilnya.

"Masih ada empat hari lagi ... kau akan dipukuli sampai mati kalau begini."

Benar, hukuman cambuk penghancur jiwa menghancurkan dasar untuk kultivasi, tetapi tidak ada yang tahu apakah orang itu akan mati dipukuli sebelum dasarnya dihancurkan.

"Ketua Murid Senior sudah berlutut di depan shifu selama tiga hari sekarang ... wajahnya sudah pucat pasi. Tetapi shifu masih tidak tergerak. Kami ... juga tidak bisa berbuat apa-apa soal itu."

Yan Hui mendengarnya, dan sudut mulutnya bergetar jadi senyuman.

Ling Xiao ... benar-benar sanggup mengeraskan hatinya. Saat pikirannya sudah bulat, tidak ada yang bisa mengubahnya.

Yan Hui memejamkan matanya dan tidak bicara.

Zi Yue melihat ia tidak sanggup makan dan menarik keranjangnya naik lagi: "Sebelumnya, aku selalu berpikir bahwa Ketua Murid Senior menyukaimu. Itulah mengapa, aku sungguh tidak menyukaimu. Kali ini, aku akan membantunya. Aku akan memohon bersamanya agar shifu mengubah pikirannya."

Zi Yue menyukai Zi Chen.

Yan Hui selalu mengetahui ini. Ia mendengarkan langkah kaki Zi Yue yang memudar dan tidak bisa fokus pada apa-apa lagi. Pikirannya kabur, dan ia tenggelam dalam kehampaan.

***

Lima hari hukumannya sudah berlalu.

Tubuh Yan Hui dingin sekali, dan karena itulah, Yan Hui menyadari sisik perlindungan jantungnya sangat panas. Itu seperti garis pertahanan terakhir dari tubuhnya, memberikannya sedikit kehangatan.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang