Chapter 68

58 15 0
                                    

Cahaya biru dari mantra esnya membuat hati semua orang merasa dingin, persis seperti hari ketika Yan Hui meninggalkan Gunung Chen Xing. Udara membekukan meluap dari mantra tersebut. Saking banyaknya bahkan hingga lava yang mendidih pun jadi dingin dan berkurang beberapa derajat.

Yan Hui masih tersesat dalam kenangan ketika sinar biru mendadak terpancar keluar dari susunan mantra itu dan masuk ke perutnya. Serangan itu menyebabkannya terhuyung mundur tiga langkah. Yan Hui menangkap dirinya tepat sebelum mencapai tepian dan tersandung masuk ke dalam lava.

Dalam sekejap mata, Ling Fei yang diinjak pun menghilang tanpa jejak.

Apa yang tersisa di tempatnya adalah sebuah aura yang dikenal dengan terlampau baik oleh Yan Hui. Yan Hui menyipitkan matanya. Seorang kultivator berjubah putih berdiri di tempat Ling Fei dibaringkan oleh para murid.

Penampilannya dingin dengan sikap mengesankan yang sama. Sudah tiga bulan semenjak Yan Hui pergi, dan seluruh perubahan satu musim. Namun, shifu-nya tidak berubah sedikit pun. Ia tampak seperti bagaimana ia terlihat sepuluh tahun yang lalu. Waktu bahkan tidak meninggalkan secuil pun jejak di wajahnya.

"Kakak Senior ...." Ling Fei menatap Ling Xiao. Pinggiran matanya langsung berubah merah muda. "Kau datang."

Itu seolah ia telah mengalami penganiayaan yang hebat.

Yan Hui tidak tahan untuk tertawa dingin ketika ia mendengar perkataan itu.

Tawanya yang sangat menghina itu didengar oleh semua orang. Ling Fei menoleh dan melihat ke arahnya.

Ia mengernyit tajam dan marah-marah di balik deritan giginya: "Yan Hui ini berkolusi dengan para iblis beberapa bulan yang lalu dan tidak mengakui ia melepaskan mereka. Dan kini, ia bahkan terlibat dengan membantu mereka melakukan perbuatan jahat. Mereka datang hari ini untuk mencuri Jian Surgawi, sungguh keterlaluan." Ia memelototi Yan Hui penuh kebencian. "Kakak Senior, kau tidak boleh berhati lembut lagi terhadap sampah ini seperti dulu hanya karena kalian pernah jadi guru dan murid."

Yan Hui tidak tahan untuk tertawa lagi—Ling Fei mengatakannya seolah-olah Ling Xiao memedulikan bahwa mereka pernah jadi guru dan murid.

Semua di Gunung Chen Xing, bahkan seluruh sekte xian, semuanya mengetahui mantan shifu-nya itu adil, jujur, dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

Yan Hui melemparkan Jian Surgawi itu. Ujungnya menancap ke tanah, dan pedang itu berbunyi selagi ia bergoyang. Jelas bahwa Yan Hui melemparkannya dengan agak kuat.

"Aku tidak menginginkan Jian Surgawi. Yang melepaskan para iblis adalah aku, tetapi aku tidak berkolusi dengan mereka. Apa yang kau katakan sekarang soal diriku yang membantu iblis itu benar, tetapi aku tidak ingin mencuri Jian Surgawi."

Ia menatap tanpa ragu ke arah Ling Xiao.

Guru dan murid. Empat mata bertemu. Keduanya berekspresi serius.

"Hanya itu yang ingin kukatakan. Percaya atau tidak, terserah kalian."

Saat ia selesai bicara, Yan Hui diam-diam membentuk segel tangan di belakang punggungnya. Tian Yao masih berada di dalam danau lava; ia tidak punya waktu untuk disia-siakan.

Ia harus menyelamatkannya: "Kultivator Ling Xiao ...."

Yan Hui meneriakkannya, berencana untuk menggunakan itu supaya mengalihkan perhatian semua orang. Tanpa terduga, ia bahkan belum berhasil mengeluarkan tiga kata itu ketika sosok Ling Xiao tiba-tiba menghilang.

Yan Hui tahu akan terjadi sesuatu. Pikiran pertamanya adalah bersembunyi, tetapi sewaktu ia mundur selangkah, ia menabrak dada seseorang. Yan Hui menolehkan kepalanya ke belakang. Ling Xiao sedang menatap dingin padanya.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang