Chapter 106

73 18 0
                                    

Tanggapan Raja Qing Qiu sangat negatif. Kata itu seperti pukulan palu di hati Yan Hui.

"Bahkan tidak ...." Yan Hui merasa sulit untuk bicara. "Satu kesempatan?"

Raja terdiam sebelum berkata: "Kau lihat kekuatan Qing Guang di Dataran Tengah dulu. Bagaimana perbandingannya dengan iblis ular berkepala sembilan?"

Yan Hui menggelengkan kepalanya selagi hatinya serasa tenggelam ke dasar. Ia tahu dengan jelas bahwa tidak bisa membandingkan iblis ular itu dengan Qing Guang.

Bahkan tanpa menoleh ke belakang, Raja Qing Qiu merasakan kekecewaan Yan Hui: "Tepat sekali."

Yan Hui tetap diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Sebenarnya, sebelum ia datang, ia sudah punya firasat, ia akan mendapatkan jawaban semacam itu. Namun, orang selalu memiliki fantasi. Ia juga ingin memenuhi harapan Tian Yao agar tidak pernah lagi mengacau dengan neidan di jantungnya.

"Tian Yao adalah iblis naga milenium. Meskipun ia telah mengumpulkan banyak kebijaksanaan dan penelitian tentang sihir, ia tidak memiliki sihir yang terakumulasi selama satu milenium. Ia tidak bisa menerima satu pukulan dari Qing Guang."

Raja meneruskan.

"Melebur dengan neidan iblis lain adalah proses yang menyakitkan dengan sedikit keuntungan. Jika ia tidak sekukuh itu untuk tidak mengambil kembali neidan-nya, aku tidak akan menyarankan alternatif itu. Wuxing Tian Yao dan Qing Guang secara alami saling bertentangan. Jika tidak ada Tian Yao di dunia ini, maka tidak ada orang lain yang dapat menghentikan rencana Qing Guang. Apabila Tian Yao mati dalam pertarungan melawan Qing Guang, neidan di jantungmu tidak bisa dilindungi lagi. Jika Qing Guang mengambil neidan itu dan berkultivasi hingga ke level dua belas, aku khawatir ... tidak akan ada tempat bagi klan iblis di dunia ini."

Kata-kata Raja tidak terburu-buru. Makna yang mereka sampaikan menekan pikiran Yan Hui.

"Aku mengerti," kata Yan Hui.

Ia memahami maksudnya.

Jangan menunggu Tian Yao mencoba setiap metode kecuali mengambil kembali neidan-nya. Ia tidak akan menyerah, atau mungkin dapat dikatakan, mereka tidak akan menyerah. Mereka hanya akan berjalan hingga ujung jalan tanpa adanya jalan lain untuk dicoba.

Antara Yan Hui dan Tian Yao, mau tak mau salah satu dari mereka akan mengambil keputusan. Sementara untuk siapakah yang memiliki hak itu, Raja Qing Qiu menyerahkan pada Yan Hui untuk memikirkannya.

Yan Hui tidak memberikan jawaban saat itu. Ia hanya menundukkan kepalanya ke arah Raja: "Aku akan pergi untuk malam ini."

"Mm," Raja mengangguk sebagai jawaban.

Ia tidak terburu-buru supaya Yan Hui mengembalikan neidan itu malam ini juga.

Yan Hui menuju ke kamarnya setelah meninggalkan istana. Meksipun ia jauh dari mata air dingin, terkadang ia masih melihat kobaran api dan mendengar desisan dalam seekor naga.

Tian Yao kesakitan sekali ....

Neidan ular berkepala sembilan itu sama sekali bukan metode yang menguntungkan.

Yan Hui mengepalkan tinju dan rahangnya. Ia sampai di kamarnya dalam diam.

***

Keesokan harinya, matahari terbit di langit seperti biasanya. Cuacanya tak berubah hanya dengan masalah seorang manusia biasa. Yan Hui duduk di ranjangnya dan menatap kosong ke langit untuk waktu yang sangat lama. Ia merasa seperti hewan yang terjepit, tidak bisa melarikan diri dari kandangnya dan dikelilingi kesulitan.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang