Heart Protection [Terjemahan Indonesia]

Chapter 8

Yan Hui memerhatikan Tian Yao sepanjang malam dan tidak tidur sama sekali. Pada akhirnya, ia mengetahui bahwa pria itu sudah merencanakan untuk melawannya semenjak hari pertama. Ia merasa seperti sapi yang bodoh, dipimpin dengan ditarik hidungnya sepanjang waktu. Ia pun mendidih penuh amarah.

Ia meninggalkan danau itu pagi-pagi sekali bersama Tian Yao. Setelah kembali ke halaman kecil itu, ia pun naik ke ranjang dan menarik selimut menutupi kepalanya, tidak memedulikan yang lainnya.

Nenek Xiao sangat sakit dan tidak bisa bangun dari ranjangnya. Tian Yao tetap berada di sisinya dan menungguinya. Ia tidak mengawasi Yan Hui.

Meskipun Yan Hui meringkuk di bawah selimut, ia bolak-balik dan tidak bisa tidur. Benaknya terus teringat akan perkataan Tian Yao. Sepuluh tahun telah berlalu semenjak Ling Xiao menerimanya sebagai muridnya dan membawanya ke Gunung Chen Xing untuk berkultivasi. Selama masa itu, ia tidak membunuh banyak iblis, tetapi ia bertemu dan mendengar banyak yang lainnya. Ada banyak variasi.

Tetapi, jika kau akan membicarakan tentang iblis naga ....

Iblis naga dua puluh tahun yang lalu ....

Cahaya terang tiba-tiba melintas dalam benak Yan Hui. Sebelumnya, di tepi danau, pikirannya terlalu campur aduk, jadi ia tidak mengingatnya. Sekarang, karena benaknya sudah tenang dan ia dapat berpikir, ia mendadak teringat sesuatu yang pernah di dengarnya di suatu tempat.

Dua puluh tahun yang lalu, Master dari Sekte Guang Han dan Grandmaster-nya, Qing Guang Zhenren, membunuh seekor iblis besar bersama-sama. Sementara untuk wujud asli si iblis, beberapa mengatakan ular, yang lainnya bilang rubah. Ceritanya penuh ketidakpastian. Pada akhirnya, tidak ada yang tahu apakah itu sungguh terjadi atau tidak.

Dua kultivator di dalam cerita ini sudah mencapai tingkatan yang tinggi, jadi alaminya, tidak ada yang berani untuk menanyai mereka. Karenanya, di antara murid-murid muda, kisahnya berubah menjadi suatu legenda.

Beberapa mengatakan, Master dari Sekte Guang Han, Su Ying, telah ditipu oleh si iblis dan sangat mencintainya. Ketika ia mengetahui bahwa semuanya adalah kebohongan, dengan kejamnya, ia menyerang dan melenyapkan si iblis demi Tao Agung dunia.

Beberapa mengatakan bahwa, Grandmaster sekteku, Qing Guang Zhenren, sedang mencari tanda-tanda astrologi dan menemukan bahwa seorang iblis memasuki kota. Karenanya, ia bergandengan tangan dengan Master dari Sekte Guang Han, dan mereka membasmi si iblis bersama-sama. Mereka juga memiliki hubungan cinta dan benci di antara keduanya. Melodrama seperti ini dengan cepat menjadi topik yang memalukan di gosip kota.

Benar, benak Yan Hui mendadak jernih. Ia teringat pernah ada suatu hari ketika bebapa rekan muridnya berkumpul bersama untuk membicarakan tentang masalah ini. Hanya saja, kebetulan, Qing Guang Zhenren datang ke kamar para murid untuk mengunjungi kerabat. Beberapa gadis itu mengobrol dengan semangatnya dan benar-benar tidak menyadari ia sudah sampai di belakang mereka.

Waktu itu, Yan Hui sedang duduk di samping. Ia menatap terkejut pada pria yang sudah berkultivasi selama seratus tahun, tetapi masih tampak belia, Qing Guang Zhenren. Seperti seorang anak kecil, ia menjejalkan kepalanya untuk mendengarkan cerita tersebut.

Yan Hui mendengar murid seniornya berkata: ".... tetapi ketika Master Sekte Su Ying melihat kalau Grandmaster terluka, ia jadi marah. Ia mengayunkan tangannya ke arah si iblis jahat. Dengan mempertaruhkan nyawanya, ia menyelamatkan Grandmaster."

Orang yang ada dalam cerita ini, Grandmaster, mengelus dagunya: "Hei ... mengapa si Grandmaster perlu untuk diselamatkan?"

Si murid senior tidak melihat ke sana: "Grandmaster terluka sebelumnya, mencoba untuk menyelamatkan Master Sekte Su Ying!"