Chapter 23

79 17 0
                                    

Mereka berpacu maju ke sembarang arah. Itu hingga Yan Hui merasa ia kehabisan napas batinnya dan Penggerak Pedang pun goyah, barulah ia berhenti karena keharusan.

Ia tak lagi punya kekuatan untuk menurunkan mereka dengan stabil.

Ia menjerit: "Lindungi kepalamu!"

Mereka terjun ke dalam hutan dengan kecepatan tinggi.

Mereka menumbur banyak sekali dahan sebelum mereka terhenti oleh sebatang pohon besar. Kemudian, mereka mulai berjatuhan, selapis cabang pada satu waktu.

Tian Yao agak lebih berat. Ia yang pertama jatuh ke tanah. Sebelum ia bisa merangkak pergi, Yan Hui mendarat di atas perutnya. Sekali lagi, Tian Yao pun terjatuh.

Jian curian dari si iblis pun berdesing di udara. Ia menancapkan dirinya ke tanah tepat di sebelah Tian Yao dan Yan Hui.

Burung-burung di dalam hutannya dikejutkan oleh penampakan kedua orang itu, terbang ke kejauhan. Binatang-binatang di dalam hutan pun berteriak tiada hentinya.

Yan Hui tergeletak di atas Tian Yao dan tertawa seiring dengan jeritan para binatang. Tawanya sepertinya sangatlah bahagia. Yan Hui pun berguling turun dari Tian Yao. Sekarang, ia sedang tertawa sambil berbaring di tanah.

Fajar sudah mendekati mereka. Di cakrawala, ada sinar kecil yang memecah kegelapan.

Melihat langit yang mulai terang, teriakan para binatang juga mulai senyap.

Yan Hui memandang ke langit. Tidak ada kata yang terucap sekian lama.

Pada akhirnya, Tian Yao yang memecah keheningan tersebut: "Bukankah katanya kau akan membuatku pingsan dan menjadikanku persembahan untuk ditukar dengan nyawamu?"

"Seharusnya aku mempersembahkamu."

Nada bicara Yan Hui muram dan dingin. Tidak tampak seperti ia sedang bercanda.

Tian Yao menolehkan kepalanya dan menatap sisi sampingnya, tetapi Yan Hui tidak membiarkannya menatap. Ia duduk tegak dan melipat lututnya. Ia menarik pengait yang masih menonjol keluar dari kakinya. Ia menggertakkan giginya, bersiap untuk mencabutnya.

Namun, Tian Yao mengernyit ketika ia melihat pergerakannya.

Tian Yao segera berguling dan duduk tegak: "Jangan."

Ia melepaskan genggaman Yan Hui dari pengait besi itu.

"Pengait ini ada durinya. Apa kau mau mengoyak sepotong dagingmu?"

Yan Hui menatapnya: "Jadi, pria yang penolong ini masih memedulikan tentang detail-detail ini. Bukankah kau mau aku mengamputasi kakiku sendiri tadi?"

"Aku tahu kau tidak akan memotongnya."

Tian Yao meliriknya dan bangun.

Ia memungut jian-nya: "Berbaringlah. Aku akan membantumu mengeluarkannya."

Dalam situasi ini, Yan Hui tidak meributkannya. Ia berbaring tanpa melirik Tian Yao sekali pun. Ia membiarkannya menggunakan jian itu untuk menelurusi beberapa gerakan di sekitar betisnya.

Saat Tian Yao merobek celananya, ia melihat kalau area dimana pengaitnya menusuk Yan Hui sudah kompong. Ia melihat ke wajah Yan Hui. Ia tidak sedang memandangnya, tetapi ekspresinya tampak menahan rasa sakit yang akan diakibatkan oleh Tian Yao. Tian Yao kembali melihat ke bawah. Pergerakannya sangat lembut.

Faktanya, ia merasa bersalah.

Gadis ini sama sekali tidak berutang padanya. Ia tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi dua puluh tahun yang lalu. Namun, hanya karena Yan Hui muncul, ia harus mengikatnya dengannya. Ia sudah menyeret Yan Hui ke dalam bahaya berulang kali. Ia merasa bersalah atas tindakannya.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang