Chapter 14

77 19 2
                                    

Intensitas getaran di dalam guanya pun meningkat.

Tian Yao memandang Yan Hui dengan tampang yang membeku.

Suaranya dingin sekali: "Itu yang namanya bodoh."

Setelah melihat wajah Tian Yao setiap hari, Yan Hui bisa mengetahui dari ekspresinya bahwa ia sudah berhasil menghancurkan rencananya.

Yan Hui menyeringai. Ia tidak membuang waktu dan diam-diam melakukan sejumlah gerakan tangan untuk melepaskan sebuah mantra.

Meski ia hanya mendapatkan kembali sebagian kecil dari kultivasinya, semestinya itu lebih dari cukup untuk melakukan Teknik Meloloskan Diri.

Yan Hui tertawa sombong dan melambai ke arah Tian Yao: "Gadis ini tidak akan main-main lagi denganmu. Kau bisa mati saja di sini."

Tian Yao tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya menatap Yan Hui mantap. Ia membiarkan bebatuan dari dinding guanya berjatuhan dan hancur di antara mereka, dan ia membiarkan Yan Hui pamer dengan sikap sombongnya yang menggelikan. Tian Yao hanya berdiri dalam diam di gua yang dalam itu ....

Mereka berdiri di sana untuk waktu yang lama.

Tian Yao tidak mengatakan sepatah kata pun. Yan Hui juga tidak mengatakan sepatah kata pun. Guanya sunyi lama sekali ....

Sampai ada batu yang mengenai kepala Yan Hui, barulah ia terpukul kembali ke kesadarannya. Ia menjerit syok: "Kenapa aku tidak bisa keluar?!"

Melihat Yan Hui seperti ini, Tian Yao sedikit terhibur dari suasana hatinya yang buruk.

Ia mengatupkan kedua tangannya. Matanya yang penuh penghinaan memperlihatkan kegembiraannya atas kemalangan Yan Hui: "Susunan sihirnya tidak rusak. Meski jika kau mendapatkan lagi sihirmu, apa gunanya?"

Di akhirnya, nada bicaranya berubah. Bagi seseorang yang nada bicaranya biasanya datar dan tanpa ekspresi, ini mungkin adalah nada bicaranya yang paling penuh hinaan.

"Ceramah Gunung Chen Xing tidak mengajarimu apa-apa."

Mendengar Tian Yao mengejeknya, Yan Hui menggertakkan giginya sampai-sampai suara kertakan giginya terdengar.

Ia masih menunggu sebuah balasan untuk keluar dari mulutnya, ketika guanya mendadak berguncang. Tanahnya seperti sehelai kain yang sedang digosok, dibalik dan diputar.

Yan Hui sama sekali tidak bisa berdiri dengan stabil. Ia mengulurkan tangan dan bergelantungan di dinding gua, berencana untuk tetap di sana sampai gempa buminya lewat. Selagi ia memikirkan itu, Tian Yao tiba-tiba bergerak seolah hidupnya bergantung pada itu. Tidak memedulikan seberapa kuat tanahnya berguncang, ia meraih jian yang dipatahkan Yan Hui dan menerjang ke arahnya.

Ketakutan, Yan Hui mengulurkan satu tangannya untuk menghadangnya.

"Kau tidak mungkin serius berpikir untuk mencoba menusukku lagi!" Yan Hui mengamuk. "Lihatlah keadaan sekarang ini! Tidak bisakah kau berhenti?!"

"Kalau bukan karena kau yang mengacaukannya, aku sudah lama berhenti."

Tian Yao mengucapkan kata-kata itu dengan dingin dan mengulurkan satu tangan untuk mencekik leher Yan Hui. Yan Hui tidak akan membiarkannya mencekiknya semudah itu. Dengan satu tangan yang masih mencengkeram dinding gua, ia menendang area vital Tian Yao.

Tian Yao memucat dan buru-buru menghindarinya.

Yan Hui tertawa: "Hah, jadi iblis ribuan tahun juga takut pada gerakan ini."

"Tidak tahu malu!"

Tian Yao begitu marah gara-gara sikap kasar Yan Hui sampai ia tidak bisa terpikirkan hal lainnya untuk dikatakan. Ia menggunakan kemarahannya untuk memicu gerakannya selanjutnya. Dengan dua gerakan yang cepat dan ganas, sekali lagi ia menahan Yan Hui.

Heart Protection [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang