Group Paduka
Andi : Dev, Joanna bisa masak enggak?
Deva : Bisa. Masak air, masak mie instan.
Andi : masak sayur-sayur maksudnya. Om tadi lihat Joanna masak pakai jagung terus ada daun kelornya.
Nada : daun kelor? Siapa yang mau nambah produksi asi?
Deva : ya Mama lah, Nad, masa gue? Gue sudah tutup pabriknya.
Nada : ?
Salma : siapa tahu itu promilnya Tante Jo yang sudah dimulai dari sekarang. Bagus itu, daripada gue waktu Alano lahir. Asi aja belum keluar.
Deva : ya wajar lah, Alano 5 bulan sudah brojol aja. Dia enggak sabar lihat emak bapaknya nikah. Takut enggak diundang.
Wisnuaji : An, aku kirim pesan pribadi ke kamu. Coba kamu langsung buka dan praktekkan.
Juna : Papa sok-sokan kasih ide buat Om Andi. Tapi Papa sendiri aja deketin Mama dulu gimana? Perlu di bantu banyak orang biar mengakui perasaan.
Nada : ye, enggak pa-pa kali, Jun. Secara Papa jauh lebih sweet daripada anaknya. Hasilnya aja nyata, sampai nikah dan punya cucu enggak berubah sweet-nya. Lha kamu? Ke istri aja boro-boro manis, kagak bikin istri jadi macan aja sudah Alhamdulillah.
Juna : bukan aku enggak mau romantis ke kamu tapi baru mau romantis aja, manggil 'istriku' doang, aku udah geli duluan, Nad.
Andi : okay, Wis. Makasih.
Andi segera membuka pesan dari Wisnuaji dan setelah membacanya mau tidak mau Andi berdiri dari kursi yang ada di ruang makan kemudian ia berjalan menuju ke arah dapur kembali. Saat sampai di dapur, Andi bisa melihat jika Joanna sedang sibuk mengaduk sayur yang sudah ada di dalam panci semuanya.
"Belum selesai, Jo?"
"Belum, kamu sudah lapar?"
"Lumayan sih, Jo."
"Oh, iya An... Aku masaknya ini tanpa gula, micin dan garam, lho. Biar lebih sehat aja, maklum umur kita sudah tua."
Satu detik....
Dua detik ...
Tiga detik....
Andi tidak bisa membayangkan bagaimana rasa masakan Joanna yang tanpa garam, gula dan micin. Jangan-jangan rasanya sudah sehambar hidupnya kemarin.
"Se... serius kamu, Jo?"
"Iya."
Rasanya Andi ingin mengadu kuat jidatnya dengan tembok yang ada di samping kanannya. Ia tidak bisa membayangkan akan seperti apa rasanya. Lebih dari rasanya Andi sedang berpikir apakah ia bisa menelannya.
Joanna yang menyadari jika Andi tampak kecewa dengan masakannya hanya bisa menghela napas panjang.
"An, semua demi kebaikan kamu. Makan juga harus sehat. Itu salah satu hal yang penting."
Seandainya Joanna seperti ini, lebih baik jika Joanna menerima pinangannya, Andi tidak akan memaksanya untuk memasak. Karena baginya makanan sehat tidak harus tidak enak, yang terpenting adalah jumlah kebutuhan gizinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kita sehari-hari.
Kini Andi memilih melangkahkan kakinya mendekati Joanna. Saat sampai di sana, Andi memerintahkan Joanna untuk menyingkir dari depan kompor. Saat Joanna sudah menyingkir, Andi segera mencicipi masakan Joanna. Benar saja dugaannya, tidak ada manis-manisnya apalagi rasa asin, gurih dan lainnya. Mau tidak mau, Andi segera merombak masakan Joanna sesuai selera lidahnya. Joanna yang melihat kelakuan Andi hanya bsia mengernyitkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Duda Meet Janda (Tamat)
Aktuelle LiteraturSpin off from #Defabian and Seducing Mr. Julien. Joanna Tan, seorang wanita pebisnis berusia 55 tahun yang tidak pernah memiliki keinginan untuk menikah kembali setelah pernikahannya dengan mantan suaminya yang bernama Ferdian Kawindra gagal di ten...