53. Otakku jadi konslet

1.2K 172 6
                                    

Karena Joanna tidak mau ia jemput, maka Andi memutuskan untuk menuju ke salah satu supermarket yang ada di dekat kantornya. Mengingat Joanna memakan segala sesuatu yang organik, maka Andi terpaksa membeli berbagai sayur organik. Sambil berjalan di lorong demi lorong supermarket ini, Andi terus berpikir makanan apa yang bisa ia masak malam ini? Tiba-tiba kepalanya memutuskan untuk memasak sayur asam dengan sambal terasi plus tempe. Menurutnya itu sudah cukup bagi Joanna yang jika makan selalu pilih-pilih. Ia juga sekalian berbelanja untuk menu makanan yang akan ia masak pagi hari.

"Hai, An. Kamu belanja sendiri?"

Mendengar seseorang yang mengajaknya berbicara, Andi langsung mengangkat pandangannya. Ternyata benar, sosok Levita Ariana ada di hadapannya dan sedang melakukan hal yang sama dengan dirinya.

"Iya, Lev. Kamu belanja juga?"

"Iya, An. Begitulah sepulang kerja ya harus belanja buat masak."

Andi mencoba tetap meneruskan apa yang ia lakukan tanpa mempedulikan Levita. Waktunya sudah mepet. Jangan sampai ia kemalaman ketika sampai di rumah Joanna.

"Kamu mau masak apa, An? Banyak banget belanjanya?"

"Cuma sayur asem, terus besok pagi sop ayam."

"Apa enggak kebanyakan ini belanjanya kalo cuma masak buat diri sendiri?"

"Ini bukan buat diri aku sendiri. Ini aku masak buat orang serumah. By the way, aku duluan ya, Lev?"

"Iya, An. Hati-hati."

Andi menganggukkan kepalanya, kemudian ia segera mendorong keranjang belanjanya menuju ke arah kasir. Andi tidak pernah mengira jika ternyata banyak sekali ibu-ibu yang memutuskan berbelanja di tempat ini sepulang mereka dari kantor. Jika bukan laki-laki cuek seperti dirinya mungkin sudah malu karena di antrian kasir kali ini hanya ada dirinya saja yang laki-laki.

Selesai membayar semua barang-barang belanjaannya, Andi segera berjalan menuju ke tempat parkiran mobil. Sang supir langsung membukakan pintu untuknya dan Andi masuk ke dalam mobil.

"Kita ke rumah Joanna," titah Andi ketika supirnya mulai menghidupkan mesin mobil Bentley Continental GT miliknya.

"Baik, Pak."

Dan setelah itu saat mobil meluncur ke arah rumah Jaonna, Andi sibuk melihat-lihat tutorial memasak di YouTube. Walau dirinya merasa sudah mampu memasaknya, namun rasanya hal ini perlu ia lakukan. Apalagi dirinya sudah cukup lama tidak memasak sayur asem.

Setelah perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya Andi sampai di rumah Joanna. Saat sampai di sana, Andi segera keluar dari mobil dan membawa semua barang belanjaannya. Dua kantong belanja besar sudah ada di tangan kanan dan kirinya. Bahkan untuk memencet bel saja, Andi harus menaruh belanjaannya yang ada di tangan kanan sebentar.

Beberapa saat Andi menunggu, akhirnya Murti membukakan pintu untuknya. Rasanya Murti begitu bahagia karena sosok tamu sang majikan yang semalam datang ke rumah ini akhirnya datang lagi. Andi benar-benar menepati janjinya yang akan lebih sering datang ke tempat ini.

"Assalamualaikum, Murti," sapa Andi ramah kepada pekerja rumah tangga di rumah Jaonna ini.

"Waalaikum salam, pak Andi."

"Joanna sudah pulang?"

"Belum, Pak."

"Kalo begitu boleh saya numpang masak makan malam di rumah ini?"

Murti terdiam dan ia menatap Andi dengan tatapan penuh keheranan. Biasanya orang yang ia temui akan menumpang untuk menginap atau sekedar ke kamar mandi, tapi Andi? Andi ingin menumpang memasak di dapur. Memang laki-laki ini out of the box. Lain daripada yang lain. Entah bagaimana majikannya bisa seberuntung ini menemukan laki-laki dengan spesifikasi tipikal ideal Murti.

When Duda Meet Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang