"Akhirnya gue menginjakkan kaki lagi di sini."
Nada yang mendengar ocehan Deva sesaat setelah mereka keluar dari pintu kedatangan langsung berujar, "Lebay lo."
"Bukan soal lebay, Nad tapi asli gue sudah menantikan momment-momment ini untuk bertemu Om Andi."
Nada menggelengkan kepalanya. "Kalo itu yang bikin lo bahagia, rasanya gue patut prihatin. Soalnya setahu gue om Andi sama Tante Joanna sudah on the way ikut Mama dan Papa off-road."
"Tahu gue, tapi 'kan mereka bakalan balik juga ke sini dulu, bukan?"
"I don't know," ucap Nada sambil mengangkat dua bahunya ke atas sedikit.
Kini Nada memilih mencari Salma yang sedang sibuk menelepon suaminya. Selain menanyakan anak-anaknya tentu saja Selama menanyakan di mana supir yang diminta Tom untuk menjemput mereka? Setelah mendapatkan kepastian, maka Salma, Nada dan Deva memilih segera menuju ke tempat parkiran mobil bandara.
Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda, Joanna baru saja sampai di Pacitan bersama rombongan Wisnuaji. Ia cukup takjub melihat banyaknya anggota group mobil ini. Saat ia baru saja keluar, tidak sengaja Joanna bertemu dengan Kimaya yang mau tidak mau ia menyalaminya. Mereka berbasa-basi sebentar hingga akhirnya Kimaya mengajak Joanna untuk bertemu dengan para istri member club ini.
Walau mereka biasa saja dan tetap welcome dengan dirinya namun sepertinya justru tidak kepada sosok Kimaya. Walau Kimaya terlihat biasa saja dan cuek, namun Joanna justru kasian kepadanya. Tidak peduli jika Kimaya adalah anak Damar Arseno, salah satu pengusaha sukses di bidang perminyakan, namun karena penampilannya yang kelewat seksi membuatnya mendapatkan tatapan sinis.
Menyadari jika dirinya tidak terlalu disukai di tempat ini, Kimaya memohon ijin untuk ke toilet terlebih dahulu. Benar saja, saat Kimaya tidak ada di sini, beberapa wanita langsung mencoba mendoktrin Joanna.
"Jo, suami kamu dikasih kacamata kuda. Gimanapun juga laki-laki suka yang bening-bening kaya Kimaya."
Joanna memilih tersenyum saja saat mendapatkan wejangan seperti ini dari salah satu istri teman Wisnuaji.
Samira yang duduk di hadapan Joanna memilih menatap Joanna dengan tatapan yang seakan mengatakan, "Ya kaya gini, Jo kalo kumpulnya sama emak-emak yang takut suaminya aneh-aneh di luar rumah."
Terlepas bagaimana awalnya Joanna sedikit takut jika Andi berkenalan dengan Kimaya, namun sebagai seorang teman, ia tidak tega juga kalo Kimaya dicap seburuk itu. Ia cukup tahu bagaimana Kimaya mencintai suaminya. Jadi tidak mungkin Kimaya akan melakukan hal-hal seperti itu.
"Apalagi kita sudah STW alias setengah tuwo. Jadi modelan kaya Kimaya itu ya jadi incaran bapak-bapak pecinta dedek gula."
Joanna mencoba menarik napas dalam-dalam dan pelan-pelan ia embuskan perlahan. Sialan, walau benar usianya juga sudah tergolong setengah tuwo alias STW tetapi fisiknya masih tidak kalah dengan perempuan berusia 30 tahunan. Ratusan juta setiap tahun ia keluarkan hanya demi menjaga penampilan fisiknya.
Kali ini rasanya ia harus bisa membuka mulutnya dan memberi pernyataan tegas kepada wanita-wanita itu.
"Saya rasa jika kita memiliki pondasi pernikahan yang kuat, saling bisa menjaga komitmen pernikahan dan tentunya memiliki keimanan, tidak perlu kita merasa insecure apalagi khawatir atas hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Lagipula Kimaya sepertinya tidak tertarik pada laki-laki lain selain suaminya."
"Ya siapa tahu saja, Jo."
"Saya yakin dia tidak serendah itu. Apalagi dia juga anak korban perceraian orangtuanya. Jadi tidak mungkin Kimaya akan mau anaknya merasakan kepahitan yang sama dengan dirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
When Duda Meet Janda (Tamat)
Художественная прозаSpin off from #Defabian and Seducing Mr. Julien. Joanna Tan, seorang wanita pebisnis berusia 55 tahun yang tidak pernah memiliki keinginan untuk menikah kembali setelah pernikahannya dengan mantan suaminya yang bernama Ferdian Kawindra gagal di ten...