4. First meet with Enzo, Enzy and Nefertiti

2.6K 204 2
                                    

Setelah menembus kemacetan jalanan kota Jogja, akhirnya Andi tiba di sebuah sekolah internasional. Saat ia sampai di sana, suasana sekolah mulai tampak dipenuhi oleh para supir, baby sitter dan orangtua yang menjemput anak-anak mereka. Mata Andi terus mencari keberadaan Joanna di tempat ini. Sayangnya tidak ia temukan batang hidung ibunda Fabian tersebut. Andi masih terus berjalan karena menurut informasi terakhir yang ia terima dari Dewi, Joanna masih ada di sekolah ini untuk menemani ketiga cucunya yang bernama Enzo, Enzy dan Nefertiti.

"Mainan aku, sini balikin."

"Enggak, enggak mau. Aku mau pinjam."

Suara anak kecil yang terdengar di belakang tubuhnya membuat Andi menggelengkan kepalanya pelan. Ternyata betapa damai hidupnya bertahun-tahun ini. Walau ia hidup seorang diri tanpa kehadiran istri serta anak, namun hidupnya tidak berisik seperti ini. Semua benar-benar tenang walau lebih sering ia merasa sunyi terlebih saat malam datang menyapa.

Brakkk....

Buugg...

Andi berhenti berjalan saat ia merasakan ada yang menabrak tubuhnya dari arah belakang. Beberapa detik kemudian suara tangisan seorang anak kecil laki-laki terdengar di belakang tubuhnya. Andi menutup kedua matanya sekejap lalu ia membukanya kembali. Ia segera membalikkan tubuhnya dan menundukkan kepalanya.

Anak kecil yang terlihat tampan dengan wajah yang memiliki darah Asia timur itu sedang menangis di dekat kakinya. Cepat-cepat Andi berjongkok.

"Why you cry?"

Belum juga anak itu menjawab suara anak perempuan yang tadi ia dengar sudah berteriak.

"OMA...!!! Kakak jatuh."

Andi menggeram saat menyadari bahwa kemungkinan besar sebentar lagi ia akan di babat habis oleh seorang nenek-nenek.

"Kak, kamu enggak pa-pa?"

Andi baru kembali menapaki realita ketika anak perempuan itu sudah dekat dengan anak laki-laki ini.

"Jangan ngadu."

"Biarin. OMA...!!!"

Andi yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecil. Tidak pernah ia sangka jika interaksi kedua anak kecil ini telah berhasil membuat hatinya menghangat. Sesuatu yang aneh memang, namun itulah yang terjadi. Kini Andi berdeham yang membuat kedua anak ini mengangkat wajahnya untuk menatapnya.

"Ada apa, Om?" Tanya gadis kecil itu.

Inilah kesempatan dirinya untuk bertanya kepada dua anak ini. Siapa tahu mereka mengenal ketiga cucu Joanna.

"Om boleh tanya enggak?"

"Tanya apa?"

"Kalian kenal sama Enzo, Enzy sama Nefertiti enggak?" Tanya Andi dengan lancar karena ia sudah diberi informasi oleh Dewi siapa nama-nama anak Fabian sebelum datang ke tempat ini.

"Kenapa Om nyariin kita?"

Deg'

Jantung Andi Saputra seakan berhenti berdetak sepersekian detik ketika ia mengetahui kenyataan ini.

"Ka... kalian cucunya Joanna?" Tanya Andi karena ia tidak menyangka jika dirinya bisa seberuntung ini.

Tanpa perlu bertanya kesana kemari, namun anak-anak ini sudah ada di hadapannya.

"Iya. Om siapa?" Tanya Anak perempuan itu yang kini Andi tahu jika namanya adalah Nefertiti.

"Pacarnya Oma, ya?"

Deg'

Senyum di wajah Andi langsung hilang seketika saat ia mendengar perkataan anak laki-laki yang ada di hadapannya ini. Pacar? Oh my God... Ia sudah cukup tua dan tidak pantas pacar-pacaran apalagi dengan seorang Joanna Tan yang sangat menjengkelkan.

When Duda Meet Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang