2. Misi mengorek informasi tentang Andi

3.6K 236 2
                                    

Tiga jam yang lalu saat dirinya baru saja tiba di rumah dari rumah sakit bersama Fabian, Deva mendapatkan pesan singkat yang masuk ke handphonenya dari Anin. Takut ada sesuatu yang penting, Deva langsung membukanya.

Anindita : Dev, gimana keadaan Enzo? Tante dengar kabar dari Mamamu tadi. Maaf, ya Tante belum bisa ke sana sekarang. Kerjaan Tante masih banyak.

Setelah membaca pesan dari Anin, Deva langsung membalasnya.

Deva : Enggak pa-pa, Tan. Alhamdulillah, Enzo udah lebih baik daripada tadi. Maaf ya, karena keadaan Enzo tadi aku jadi panik dan minta Fabian pulang, padahal dia lagi ada jadwal meeting sama pak Andi.

Anindita : kalo kamu tahu kelakuan Joanna tadi, Dev paling kamu juga bakalan geleng-geleng kepala.

Deva mengernyitkan keningnya karena ia tidak paham dengan apa yang dikatakan Anin kepadanya ini. Setahunya Mama mertuanya adalah orang paling terkontrol dan jarang lepas kendali yang ia kenal selama hidupnya . Joanna Tan juga merupakan salah satu wanita paling anggun yang pernah ia temui. Jiwa kepo Deva semakin meronta-ronta ingin mengetahui apa yang terjadi pada Mama mertuanya ini hingga membuat Anin berkata seperti ini.

Deva : memangnya Mama kenapa, Tante?

Anindita : Mamamu sama Andi kayanya punya hubungan yang diluar nalar.

Alamak...
Di luar nalar maksud Anin ini seperti apa? Deva tahu jika banyak sekali laki-laki yang memuja Mama mertuanya karena kecantikan berbonus aset yang ia miliki. Joanna yang sangat menutup diri terutama jika sudah menyangkut dengan urusan hati tentunya tidak mudah terpikat begitu saja pada godaan kaum Adam. Apalagi jika kaum Adam itu tidak selevel dengan dirinya.

Deva : Tan, tolong diperjelas kata-katanya. Karena aku sukar untuk mencerna maksud perkataan Tante.

Anindita : Mamamu pernah ketemu sama Andi di hotel kalian yang di Bali. Tante enggak tau apa yang Joanna lihat, tapi sepertinya itu sebuah tontonan yang diperuntukkan untuk usia 21+, Dev.

Deva : memangnya Pak Andi ngapain?

Anindita : Tante enggak tahu. Joanna enggak cerita secara rinci sama Tante. Padahal Tante juga udah kepo maksimal tadi.

Deva : aku penasaran sama wajah Pak Andi. Kaya gimana sih bentukannya?

Anindita : ya begitulah, Dev. Tipikal laki-laki dengan spesifikasi yang dicintai sugar baby dan ani-ani semuanya ada di diri Andi

Deva menghela napas panjangnya. Ia mulai kepo dengan sosok laki-laki yang bernama Andi ini.

Deva : nama panjangnya siapa, Tante?

Anindita : kalo nama resminya sih Andi Saputra.

Deva : nama akun sosial medianya?

Anindita : Tante enggak tahu karena Tante juga enggak mau kepo soal si Andi lebih jauh. Enggak guna buat Tante.

Deva : Tante Anin, ngajak ghibah kok setengah-setengah. Ya udah, deh aku cari informasi lebih lanjut sendiri. Makasih, Tan buat bahan ghibahnya.

Anindita : okay, Dev. Jangan lupa bisik-bisik ke Tante kalo dapat perkembagan yang berarti.

Deva : siap.

Setelah menyudahi sesi ghibah virtualnya dengan Anin, Deva langsung membuka group chatting bersama kedua sahabatnya. Hanya Nada dan Salma harapannya saat ini, karena dirinya tidak mungkin terang-terangan mencari tahu informasi tentang Mama mertuanya. Bisa-bisa Fabian ngambek kepadanya.

When Duda Meet Janda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang