Part 22

35.9K 2.1K 18
                                    

Hirana POV



Eieyeyy, balik lagi sama akoo.

Saat ini, suasana di kampus sangat ramai. Semua orang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan berbagai acara yang diselenggarakan di kampus. inilah hasil kerja Ashtara dan kawan-kawan pengurus semenjak berbulan-bulan yang lalu.

Acara festival kampus tiba. Mulai dari gerbang utama kampus, banyak orang sudah berlalu lalang. Di sepanjang jalanan yang berada dalam lingkup kampus terdapat banyak sekali stand-stand bazar, mulai dari stand yang berisi makanan besar, street food, minuman-minuman kekinian, benda-benda kecil yang estetik nan lucu, souvenir, dan masih banyak lainnya.

Semakin ke dalam, semakin banyak orang yang sedang menonton berbagai hal. Berbagai perlombaan diselenggarakan di berbagai tempat di penjuru kampus. Terdapat unjuk kebudayaan dan pentas di tiap-tiap fakultas. Selain itu, aku dengar juga nanti malam ada semacam konser yang akan mengundang artis terkenal. Ya walaupun mungkin saja aku tidak akan kenal artis-artis yang diundang karena para artis dan penyanyinya bisa saja berbeda dari yang ada di duniaku dulu.

Aku hanya berjalan pelan menikmati keramaian ini. Aku tidak mau melakukan apa-apa yang akan berpengaruh besar atau bersinggungan dengan tokoh-tokoh novel. Aku tidak mau melakukan hal-hal yang akan mengganggu alur cerita. Sudah cukup aku terlibat dengan banyak hal kemarin-kemarin.

Aku berjalan menghampiri salah satu bazar yang berisi makanan. Tempat yang aku datangi saat ini menjual takoyaki. Sudah lama aku nggak makan takoyaki.

Setelah mendapatkan takoyaki itu, aku kembali berjalan sambil melihat-lihat bazar di sekelilingku.

Aku benar-benar menggabut, tidak ada yang aku lakukan disini. Aku pun melanjutkan langkahku perlahan sambil memakan takoyaki yang berada di tanganku. Baru berjalan sebentar, aku melihat ada yang menjual corndog dan sosis bakar. Baunya yang sedap dan tampilannya yang sangat menarik mata membuatku langsung membuka mata lebar-lebar. Yang bener aja, warnanya itu loh menggoda banget. Tidak sanggup menahan godaan corndog dan sosis bakar, aku pun membeli dua-duanya. Biasalah laper mata.

Sekarang sudah ada beberapa makanan di tanganku. Apa lagi ya yang harus aku lakukan. Aku nggak mau ganggu alur, aku juga nggak ngapa-ngapain disini, tapi aku nggak mau pulang. Mau menikmati acara ini. Jarang-jarang kan bisa ke festival kayak gini.

Aku pun berjalan menuju tempat-tempat perlombaan dan tempat pentas. Pertama-tama aku menonton sebuah penampilan teater. Yaampun itu cukup menyenangkan. Teater itu menceritakan Romeo dan Juliet tapi dengan versi komedi yang membuat siapapun yang sedang menonton bukannya merasa sedih malah tertawa terbahak-bahak. Para pemain teater tersebut juga tampan-tampan dan cantik-cantik, memang sepertinya peran mereka saja yang agak-agak ndablek. Aku senang dan terhibur.

Kemudian aku mengunjungi tempat lainnya. Sepertinya itu adalah perlombaan. Aku melihat ada beberapa orang yang menari di atas panggung. Para penonton, mungkin itu para suporter dan pendukung mereka, berteriak-teriak menyemangati. Akan tetapi, teriakannya lebih seperti fanchant sih. Lomba yang diadakan di tempat yang sedang aku tonton ini adalah lomba menari, atau mungkin lebih tepatnya lomba dance cover. Entahlah yang jelas mereka menari dengan baik seperti boy group dan girl group korea.

Aku menikmatinya. Sudah lama aku tidak melihat dan mendengar lagu-lagu kpop. Meskipun sekarang ini sepertinya tidak ada lagu yang kukenal. Tapi aku tahu bahwa jenis lagu-lagu ini adalah lagu K-Pop yang sering aku dengar di duniaku sebelumnya. Aku mencoba menonton dan mendengarkan beberapa lagu, tapi sekali lagi, aku sama sekali tidak mengetahui satu lagu pun. Sepertinya karena dunia ini berbeda dengan duniaku yang dulu, artis dan lagu-lagunya mungkin berbeda juga. Selama aku berada disini aku juga tidak pernah mendengar lagu-lagu Indonesia yang biasa kudengar. Okelah, nanti aku coba cari-cari di internet siapa tahu ada lagu-lagu baru yang nantinya aku suka.

Setelah cukup lama menonton penampilan dance cover yang ternyata luar biasa -mereka beneran keren-keren dan sudah seperti idol-, aku pergi untuk melihat-lihat hal lainnya. Tak lama, aku mendengar suara nyanyian. Saat aku menengok, aku melihat ada orang yang sedang bernyanyi di panggung. Sepertinya ini adalah lomba menyanyi. Satu demi satu mereka naik ke atas panggung dan bernyanyi. Suara mereka bagus-bagus, aku senang mendengarnya. Aku menonton berbagai peserta yang mengikuti lomba dengan khidmat. Cukup lama aku menghabiskan waktuku disana, sampai pada akhirnya, sang mc memanggil sebuah nama yang aku kenal.

Tere. Sang pembawa acara lomba tersebut memanggil nama Tere. Sekilas aku teringat dengan sebuah adegan yang terjadi di novel "I'm Yours". Tere mengikuti perlombaan tersebut karena dia sedang membutuhkan uang. Mumpung sedang dilaksanakan lomba menyanyi, Nata memaksa Tere untuk mengikuti lomba tersebut. Ia membujuk Tere, siapa tahu Tere bisa berhasil mendapatkan juara dan mendapatkan hadiah beserta uang yang disediakan untuk para pemenang.

Tere yang pada dasarnya tidak pernah bernyanyi di depan banyak orang tadinya menolak. Namun, Nata yang tahu bahwa suara Tere sangatlah bagus tetap membujuk Tere karena tidak ada salahnya mencoba lagipula Tere membutuhkan uang tambahan. Tere pun menyetujui hal tersebut dan disinilah ia sekarang.

Sedari dulu, aku penasaran sebagus apa suara Tere ketika aku membaca novelnya. Dalam novel itu digambarkan bahwa suaranya sangat lembut dan menawan sehingga membuat para penonton terdiam dan bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Orang-orang yang berlalu lalang pun juga bahkan sampai menghentikan langkah mereka demi mendengar suara Tere yang sangat cantik.

Saat Tere bernyanyi, semuanya sunyi. Tidak ada yang bersuara sedikitpun kecuali Tere. Semua orang fokus pada satu arah seakan-akan terhipnotis oleh suara indah milik Tere. Wajahnya yang cantik juga menjadi nilai tambah yang bersatu padu dengan suara indahnya. Begitu pun aku, begitu Tere mulai bernyanyi, aku terdiam, suara lembutnya benar-benar indah dan menawan. Tanpa sadar kamu pasti akan memfokuskan perhatianmu ke arahnya. Aku kembali teringat di dalam novel, di saat adegan inilah Ashtara terpesona dengan suara Tere. Suara nyanyiannya bukan main, benar-benar bagus. Pantas saja Ash terpesona. Aku berdiam cukup lama di dalam kerumunan orang sambil mendengarkan nyanyian Tere hingga selesai.

Setelah Tere selesai. Ia mendapatkan tepuk tangan dari seluruh orang yang berada disana. Kemudian, ia turun dari panggung dan orang-orang kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu pun aku, setelah Tere turun dari panggung, entah kenapa para peserta selanjutnya tidak terlihat sebagus Tere. Apa beginilah pesona sang pemeran utama? Aku pun melangkahkan kakiku tanpa arah.

Aku kembali berjalan menggabut hingga sore. Berjalan tanpa arah, melihat orang-orang yang berlalu lalang sambil tertawa gembira. Melihat wajah-wajah baru yang menyenangkan. Sebenarnya aku menikmatinya. Melakukan hal seperti ini tidak buruk juga. Rasanya aku melupakan segala permasalahanku sebentar. Apalagi permasalahan dengan Hirana, sang pemilik tubuh asli ini. Biarlah aku menikmati kesenangan ini dulu sebentar. Di duniaku yang dulu, aku jarang memiliki kesempatan seperti ini, yah anggap saja aku sibuk.

Langit sudah mulai berwarna jingga. Angin sore sudah berhembus semakin kencang. Akan tetapi, suasana di dalam kampus bukannya semakin sepi, malah semakin ramai. Aku pikir itu karena malam nanti akan diadakan konser besar-besaran. Aku sangat menikmati festival ini, tetapi aku sudah cukup lelah dan ingin segera istirahat di rumah. Meski begitu, rasanya aku tidak mau pulang ke rumah. Aku…. takut…. Aku ingin berada disini saja. Aku tidak mau bertemu orang itu. Meski mungkin ditujukan untuk Hirana, tapi saat ini akulah Hirana itu. Aku ingin menghindar. Aku benar-benar senang karena hari ini ada festival seperti ini. Aku benar-benar menyukainya. Aku tidak mau pulang, tidak mau kembali ke rumah itu, aku takut bertemu orang itu. Sebenarnya, ada hal yang belum kuceritakan ke kalian. Kejadian yang aku alami bersama kak Arfi dan Ayah dari Hirana.




















~~~~~~




Akkkhhh aku pengen makan takoyaki, tapi disini nggak ada yang jual takoyaki. Aku kudu eottoke


Maap ges, beneran aku pengen makan takoyaki, pengen makan tteokbokki jugaa 🙃


Nah kalo sekarang, Ash munculnya nanti dulu ya, ehehe. Maaf juga ya karena beberapa part ke depan kayaknya akan banyak narasinya.




Selamat membaca dan selamat menikmati~~

Jangan lupa komen dan votenya yaaa












To be continued.

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang