Untuk kalian yang penasaran soal Kiran, sepertinya Ash telah berhasil menginterogasi para pelaku, mencari bukti-bukti lainnya atau bagaimana, aku juga tidak mengerti. Tapi yang jelas, setelah mendapatkan kesaksian dan bukti yang cukup, akhirnya Kiran dilaporkan ke polisi dan Ash meminta kuasa hukum perusahaannya untuk membantu mengurusi masalah ini.
Kiran mau dimasukkan ke penjara, tetapi ternyata Kiran masih berada di rumah sakit. Kalian tau kenapa? karena Ash sudah lebih dulu melakukan hukuman versi dirinya sebelum Kiran benar-benar dilaporkan. Tadinya Bapak dari Kiran tidak terima dan meminta pertemuan dengan Ash. Namun, ia juga tidak bisa apa-apa karena Ash mengancam akan memutuskan kerjasama dengan perusahaan bapak dari Kiran itu, menghukum Kiran dengan cara Ash sendiri (konteks disini di kill bro), dan mengancam akan menghancurkan perusahaan Bapak dari Kiran sehancur-hancurnya. Intinya, pihak Kiran kalah telak akibat kejahatannya sendiri.
Dan Zeron sudah mendapatkan semua bukti, juga mendapatkan beberapa video kejadian yang menceritakan bagaimana Zena diculik dan diperlakukan dengan amat sangat tidak manusiawi. Pada akhirnya ia mengetahui bahwa Kiran memang dalang dari kejadian itu dan Hirana diketahui tidak memiliki sangkut paut dengan kasus tersebut karena ia tidak tahu apa-apa dan tidak pernah berhubungan sama sekali dengan orang yang bernama Zena itu.
Hanya karena alasan sepele. Kiran tidak suka ketika waktu itu tidak sengaja bertemu Zena ketika ia sedang membully seorang nenek pengemis di jalan, bahkan sampai menendangnya dan Zena yang melihat hal itu langsung memarahinya habis-habisan. Dan itu tidak sekali dua kali, beberapa kali Zena melihat perbuatan Kiran yang tidak-tidak dan tentu saja ia langsung menegur Kiran. Kejadian ini sudah cukup lama, bahkan sebelum Kiran ‘berteman’ dengan Hirana asli. Namun, Kiran merupakan orang si penyimpan dendam sehingga ia berani melakukan hal-hal seperti itu.
~~~
Hirana's POV
Klise bukan? Ya begitulah sekilas info mengenai Kiran. Tidak sekilas sih karena cukup panjang. Tapi tetep aja itu udah disingkat karena yang nulis agak mager nyeritain tentang Kiran. Bagi yang penasaran boleh dibaca (eh udah terlanjur dibaca :)), bagi yang tidak ya sudah dilewatkan saja.
Dan sekarang, setelah cukup lama di rumah sakit, aku semakin membaik, beberapa kali Rena, Nata, dan Tere menjengukku. Zeron juga datang untuk terus meminta maaf padaku. Begitu pula dengan Arfi, ia beberapa kali bolak-balik ke rumah sakit untuk mengecek kondisiku. Padahal kupikir pas pertama kali datang, ia terlihat tidak peduli sama sekali soal Hirana. Semenjak kejadian yang terakhir kali, aku lebih sering merasakan kepeduliannya terhadapku.
“Hirana” panggil Ash.
Aku menoleh. Ash, ia bahkan hampir setiap hari datang dengan catatan lebih sering di pagi dan malam hari karena di siang hari sepertinya ia bekerja dan kuliah, dan jika Ash tidak ada, pasti ada saja satu orang yang menemaniku, siapapun itu. Mereka sama sekali tidak membiarkan aku sendirian. Aku merasa aneh. Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Di duniaku yang dulu, boro-boro ada yang menemaniku ketika sakit. Paling mentok juga Sinta. Tapi jika Sinta ada kelas pun aku tidak bisa memaksanya untuk selalu berada di sisiku. Ia juga punya kehidupan. Biasanya aku selalu sendiri. Omong-omong soal Sinta, kuharap ia baik-baik saja di sana.
“Ambil” ucapnya sambil menodongkan sebuah gelang padaku.
Aku menaikkan alis mataku.
“Ini apa?”
“Dari Rena” ucapnya singkat, kemudian meraih kursi dan duduk di dekat kursiku.
Pakaiannya terlihat sedikit berantakan dan kusut akibat bekerja seharian. Tadi pagi ia pergi pagi-pagi sekali karena dia ada kelas pagi. Dan sekarang ia pulang cukup larut malam. Rambut hitamnya terlihat sedikit berantakan. Dia hanya duduk menghadap ke arahku dengan iris mata tajamnya yang menatap lurus ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Ashtara [END]
Teen Fiction[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pemeran utama dan lika-liku kehidupannya. Sayangnya, bukan menjadi pemeran utama, ia malah menjadi figu...