Besok paginya, seperti biasa perkuliahan berjalan seperti semula. Sehabis kelas terakhir di hari itu, Hirana memutuskan untuk mengisi perut sebelum melanjutkan rencananya pergi ke taman dekat kampus. Katanya sih suasananya berbeda dengan taman di dalam kampus. Sekalian Hirana perlu membeli camilan untuk dimakan di sana.
Ia mampir ke kantin kampus terlebih dahulu. Ia mendapatkan pesan dari Rena yang bertanya mengenai keberadaan Hirana.
Rena
Hiranaaaa, dimanaa?Hirana
Kantin, kenapa Ren?Rena
Kelas hari ini udah selesai semua?Hirana
UdahRena
Sama dongRena
Btw aku ikut ke kantin ya, nyusul kamu, bareng sama Nata sama Tere jugaHirana
Oke
Sambil menunggu Rena datang, Hirana melangkahkan kakinya untuk mengelilingi kantin sambil melihat-lihat apa yang sekiranya mau ia beli.
Namun, sepertinya itu bukan pilihan yang tepat karena ia malah bertemu Kiran. Masih ingat Kiran kan? Salah satu antagonis utama yang seharusnya pada awalnya merupakan teman Hirana asli. Hirana dan Kiran sempat saling bertatapan sebentar. Kiran tidak melakukan apa-apa dan hanya diam memperhatikan Hirana. Namun, yang tidak Hirana sadari adalah Kiran menunjukkan sedikit gelagat mencurigakan.
Setelah pertemuan sebentar tidak sengaja itu, Hirana tidak ingin ambil pusing, toh walaupun waktu itu sempat bertengkar sedikit, meskipun sekarang ekspresi Kiran menunjukkan sedikit raut tidak suka, pada akhirnya ia tidak melakukan apa-apa pada Hirana.
Saat Hirana menuju ke salah satu penjual makanan, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
“Hirana” panggil orang itu.
Hirana menoleh ke asal suara dan ternyaata yang memanggilnya adalah Zeron.
“Oh hai Zeron” sapa Hirana.
“Abis ini masih ada kelas?” tanya Zeron basa-basi.
“Nggak, tadi kelas terakhir buat hari ini” jawab Hirana.
“Ohh, btw mau makan apa?” tanya Zeron.
“Itu” Hirana menunjuk salah satu penjual makanan disana.
“Sekalian mau beli cemilan buat nanti di situ” ucap Hirana.
“Hari ini jadi ke taman deket kampus itu?” tanya Zeron.
Hirana mengangguk. “Iya jadi, makanya ini mau beli cemilan, itung-itung buat cemal-cemil disana” jawab Hirana.
Zeron mengangguk sekilas “Oke, tempatnya emang bagus sih. Enjoy deh disana” ucap Zeron tersenyum ramah. Mereka pun berpisah setelah berbincang-bincang. Namun ada yang sedikit janggal, Hirana tidak menyadari adanya perubahan raut wajah yang aneh dari ekspresi Zeron setelah Hirana membalikkan badannya.
Tak lama, Tere, Rena, dan Nata sudah sampai di kantin. Mereka pun menemui Hirana dan duduk bersama.
“Hirana, udah pesen?” tanya Tere.
“Iya, udah. Kalian pesen dulu aja. Aku nunggu sini”
Setelah mendapatkan makanan mereka, seperti biasa mereka mengobrol sambil menyantap makanan yang sudah mereka pesan.
“Hah, tugas banyak banget. Sampe pusing nih kepala” ucap Rena.
“Emang kapan tugas nggak banyak sih, Ren. Habis selesai satu muncul lagi seribu” Nata menanggapi Rena dengan wajah lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Ashtara [END]
Fiksi Remaja[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pemeran utama dan lika-liku kehidupannya. Sayangnya, bukan menjadi pemeran utama, ia malah menjadi figu...