Perhatian bagi para penduduk bumi semua, di judul memang tertulis end, tetapi nanti masih ada satu part lagi yaitu part 71
~~ Selamat membaca ~~
__________
Sudah cukup lama hari demi hari terlewati setelah Hirana tersadar, luka-lukanya sudah jauh lebih baik dan wajah pucatnya sudah mulai kembali normal. Bahkan ia sudah bisa tersenyum, terutama jika kakak dan teman-temannya datang menjenguk.
"Aku akan mengurus semuanya"
Ash mengatakan sesuatu tiba-tiba yang membuat Hirana tidak mengerti. Hirana memiringkan sedikit kepalanya bingung.
"Apanya?"
"Pernikahannya"
Hirana mengangguk-angguk sebelum merasa ada yang aneh.
"Apa?"
Oh iya pernikahan, Ash memang mengajaknya menikah, tapi Hirana sempat melupakannya sebentar akibat pemulihannya juga berbagai pikiran dan emosi yang berkecamuk di tubuhnya.
"Dalam 2 minggu kita menikah" ujar Ash santai, membuat Hirana tidak habis pikir.
"Hah? Cepet banget. Itu... terlalu cepet Ash. Nggak mungkin semua bisa disiapin dalam 2 minggu"
Ash terdiam sejenak. Namun, ia sepertinya tidak peduli dan malah mengalihkan pembicaraan.
"Hirana" panggilnya pelan, "aku mau bertanya soal ayahmu? Apa yang kamu pikirkan tentangnya?" tanya Ash.
Mendengar hal tersebut, air wajah Hirana seketika berubah. Padahal ia sama sekali tidak mau memikirkan itu. Namun Ash bertanya soal itu padanya.
Terlihat sedikit getaran di mata Hirana, entah rasa trauma, takut, atau benci, Ash dapat melihatnya.
Namun, tak lama Hirana memposisikan dirinya dengan baik, menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan, sambil berusaha berbicara setenang dan setegas mungkin.
"Aku.... aku berharap dia dapat hukuman legal yang setimpal atas tindakan kekerasan yang dia lakukan" ucap Hirana.
Ash mengangguk.
"Dimengerti Hirana. Dan aku mau melaksanakan pernikahan tersebut sebelum dia benar-benar menyelesaikan persidangannya dan masuk penjara sepenuhnya, sebelum ia menjalani hukumannya" ucap Ash, "Seorang ayah harus melihat anak perempuannya menikah kan?" ujarnya lagi yang tentu saja itu sebuah sindiran.
"Untuk membuatnya frustasi" lanjut Ash dengan seringaian tipis yang dapat Hirana lihat di wajahnya.
Membuat ayah dari Hirana merasa stress, kesal, dan frustasi karena melawan menantu dan keluarganya sendiri lalu kalah bukannya menyenangkan? Rasanya seperti semua pihak berbalik menusukmu. Lagipula image yang selama ini ayah dari Hirana jaga mati-matian akan hancur hingga tidak menyisakan apapun. Membuatnya menderita berdasarkan hal yang ia sukai juga menjadi hukuman tambahan bagi dirinya.
Hirana lagi dan lagi terdiam. Namun ia merasa lega dengan penuturan Ash. Akan tetapi, meski begitu, hirana tidak yakin ia siap kalau harus menikah dalam 2 minggu.
Hirana menggenggam tangannya sendiri.
"Makasih" ucapnya.
"Tapi... 2 minggu itu terlalu cepat Ash. Aku belum nyiapin apapun dan bahkan sekarang aku masih ada luka-luka kayak gini" ucap Hirana menatap Ash.
"Tenang Hirana, aku yang akan mengurus semuanya. Kamu tidak perlu memikirkan soal itu. Kamu hanya tinggal memilih pakaian, desain, konsep, atau apapun yang kamu mau"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Ashtara [END]
Teen Fiction[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pemeran utama dan lika-liku kehidupannya. Sayangnya, bukan menjadi pemeran utama, ia malah menjadi figu...