Part 43

29.3K 1.9K 57
                                    

Sewaktu pulang dari perusahaan, ternyata Ash juga mau pulang ke rumah. Kupikir dia masih akan stay di perusahaan hingga larut malam. Biasanya kan gitu.

Karena sekalian, kami pun pulang bersama seperti biasa menggunakan mobilnya. Entah kenapa aku merasa aneh sekali. Jika dipikir-pikir berarti sejak tadi pagi, aku terus-terusan diantar oleh Ashtara. Kejadian yang cukup langka sepertinya.

Di dalam mobil, karena hari sudah mulai gelap, aku hanya memandang jalanan melalui jendela mobil dan duduk tepat di samping Ashtara yang sedang menyetir.

Makin lama makin aku perhatikan, sepertinya ini bukan arah perjalanan pulang. Ini pertama kalinya aku melewati jalanan ini.

"Ash, ini dimana? Kita bukannya mau pulang?" tanyaku sedikit panik.

Ash tidak menjawab cukup lama. Sepertinya dia menikmati ekspresi panik yang tertera diwajahku.

Setelah beberapa lama, ia akhirnya menjawab.

"Makan" jawab Ash tanpa menatapku dan terus memandang ke arah jalanan di depan dari kursi kemudinya.

"Maksudnya? Kita makan diluar?" tanyaku yang kemudian dijawab oleh anggukan kecil.

"Terus Rena gimana? Nggak diajak sekalian?" tanyaku lagi.

"Ke luar kota" jawabnya singkat.

Hah kenapa Rena tiba-tiba keluar kota.

"Loh kemana? Sendiri?"

"Sama Dira. Mereka bilang nggak pulang malem ini"

"Ohh, terus ini kita mau makan kemana?"

"Restaurant deket stasiun sekalian ada pertemuan sama rekan kerja" jelasnya.

"Loh, kalo ada pertemuan terus aku gimana, nggak mungkin kan aku tiba-tiba ikutan"

Tepat selesai mengatakan itu, mobil Ash berhenti di lampu merah. Ash kemudian menatapku sekilas sebelum menjawab.

"Ada masalah? Bukan pertemuan formal, jadi santai aja Hirana"

Kemudian dia melirikku dari atas ke bawah sebelum melanjutkan perkataannya.

"Lagipula makanan disana enak-enak. Nggak usah terlalu dipikirin"

Aku hanya mengangguk menanggapinya dan tak lama kami pun sampai di tempat makan yang dimaksud.

Satu kata yang pertama kali terlintas di otakku saat masuk ke restaurant itu adalah GILA. Restaurant macam apa ini. Apa aku sedang berada di dunia lain??? (Walaupun konteks ini sebenarnya nggak salah karena pada dasarnya ini adalah dunia yang berbeda dengan duniaku yang dulu).

Desainnya benar-benar mewah. Langit-langitnya sangat tinggi dengan hiasan emas dan ukiran yang sangat cantik. Mejanya berlapis kaca dan terdapat sebuah akuarium yang sangat besar di dalam restaurant dengan berbagai hewan air yang juga besar-besar. Benar-benar unik dan cantik.

Aku pun tanpa sadar langsung melihat ke arah penampilanku sekarang. Penampakanku yang berantakan karena sudah berada di luar sedari pagi. Rambut dan wajah yang kusam karena telah berpikir seharian baik di kampus maupun di perusahaan serta pakaian santai yang biasa aku pakai untuk pergi ke kampus sepertinya sama sekali tidak cocok untuk pergi ke tempat seperti ini.

“Ashtara? udah datang?” panggil seseorang yang datang menghampiri kami. Pakaiannya terlihat santai, tetapi aku tahu bahwa itu adalah pakaian mahal karena aku mengenali logo dari sebuah brand terkenal. Wajahnya terlihat sangat karismatik dan tampan. Usianya mungkin berada di sekitar pertengahan atau akhir 30an. Cara berjalan dan cara bicaranya sangatlah keren dan menarik, layaknya ahjussi-ahjussi tampan pemilik perusahaan di drama-drama yang biasa aku tonton di duniaku dulu.

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang