Part 71 - Wedding Day

22.7K 1.2K 45
                                    


~ Wedding day ~


Kami benar-benar menikah dan membuat semua orang kalang kabut.

Belum lagi Rena yang terus cerewet dan bertanya-tanya mengenai ini itu. Tapi meski begitu Rena jugalah yang menjadi orang nomor satu yang mendukung kami.

Satu persatu teman dan kenalan kami datang, termasuk partner-partner bisnis keluarga Eilzhnata.

Acaranya benar-benar mewah sampai-sampai membuatku menganga. Apa benar aku berada di dunia yang sama dengan Ash. Kalian tahu? Aku seperti berada di sebuah pernikahan konglomerat atau malah seperti pernikahan ala-ala kerajaan Eropa zaman dulu.

Desain interiornya benar-benar mewah. Dari ujung ke ujung semuanya berkilau, lampu-lampu besar yang menggantung juga memiliki desain yang sangat cantik.

Apa benar aku boleh berada di sini? Ini seperti aku berada di dunia yang lain.

Apa lagi beberapa tamu terlihat sangat berbeda. Wibawanya, cara mereka berjalan, cara mereka menyapa, itu jelas-jelas konglomerat. Sepertinya itu adalah partner bisnis atau kenalan keluarga Eilzhnata. Uhh aku merasa menjadi beban. Ini seperti aku berada di pesta kerajaan yang sangat mewah.

Teman-teman kampus juga berdatangan. Ya tentu saja, Ash kan termasuk salah satu orang penting yang dikenal banyak orang, aku jadi merasa insecure.

Pokoknya saat ini memang hanya tinggal pestanya saja, karena acara utamanya sudah lewat.

Tapi para tamu terasa semakin banyak dan tidak habis-habis.

Tak lama Ash menghampiriku dengan pakaian pernikahan yang terlihat sangat cocok di tubuhnya.

Beberapa kali pun aku menatapnya, aku masih saja terpana. Ia tampan, terlalu tampan sekarang. Rasanya kalau ini seperti di komik-komik yang aku baca, aku akan menutupi wajahku agar sinarnya tidak langsung menyorot ke mataku.

"Hirana, ayo" ajaknya lalu menggandengku begitu saja.

"Kemana?" tanyanya.

"Kamu mau makan itu kan?" ucapnya lagi.

Aku melihat ke arah makanan yang ia tunjuk.

Ya iya sih aku mau, tapi masa pengantinnya ninggalin ruangan gitu aja buat nongkrong sambil makan disitu. Aku tidak mengerti jalan pikirannya.

Terserahlah suka-suka Ashtara. Akan tetapi, belum juga sampai kesana, kami ternyata dihadang beberapa orang. Bukan orang biasa, gayanya terlihat mewah, sepertinya mereka kenalan keluarga Eilzhnata.

Mereka berbasa-basi ala-ala mereka dan malah membuatku pusing.

"Cantik sekali" ucap seorang wanita yang kuduga usianya sudah sekitar 40an.

"Saya nggak nyangka kamu menikah secepat ini Ashtara. Tiba-tiba saya dapat undangan dari orang tuamu buat hadir ke pernikahan. Tapi saya ngerti sih, pengantin wanitanya cantik, pantas kamu menikah secepat ini" ujarnya dengan senyum manis yang tertera di wajahnya.

Ash terpaksa menanggapi orang-orang itu lebih dulu.

"Selamat atas pernikahanmu" ucap seorang laki-laki yang mungkin sudah berusia di atas 50 tahun, tetapi wibawanya tidak main-main, benar-benar terasa berat.

Ash menjabat tangan orang itu. Mereka bersalaman dan lanjut berbincang, sesekali mengajakku berbicara dengan pembahasan berat yang membuat otakku harus berpikir keras.

Tak lama, aku melihat seseorang yang familiar. Aku mengenalnya. Itu Om Jason. Kalian masih ingat?

Om Jason juga menghampiri kami dan mengucapkan selamat.

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang