Part 64

19.8K 1.3K 25
                                    

Hari sudah berganti pagi, seharusnya aku bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama Rena dan yang lain. Akan tetapi saat aku membuka mata, aku malah dikejutkan oleh suasana kamar yang sedang aku tempati.

Saat pertama kali membuka mata, aku tampak sangat kebingungan karena kamar yang aku tempati sekarang bukanlah kamarku. Padahal tadi malam, aku ingat dengan jelas bahwa aku tidur di kamarku sendiri.

Aku dapat melihat nuansa abu-abu di sekelilingku.

‘Loh aku dimana?’

Setelah sempat kebingungan sepersekian detik, aku pun langsung terduduk dan mengucek mataku untuk menyadarkan diriku.

Kamar ini, jelas bukan kamarku. Kamar yang tidak asing ini……. Ini kamar Ash.

Kenapa aku bisa berada disini?

Aku meraba-raba kasur untuk mencari smartphone milikku karena ingin melihat jam berapa sekarang. Namun, setelah beberapa lama mencari sambil mengobrak-abrik selimut dan kasur, ternyata tidak ada, sepertinya berada di kamarku.

Aku mengedarkan pandanganku sampai akhirnya aku menemukan sebuah jam tangan kecil dan jarum jam menunjukkan pukul 10.30. Gawat, bisa-bisa aku telat.

Aku pun segera berdiri dan berlari ke arah pintu.

Akan tetapi….

Ceklek, klek, ceklek.

Aku mencoba membuka pintu dengan menggerakkan gagang pintu beberapa kali, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa pintu akan terbuka. Aku memandang kunci pintu digital itu.

Ah yang benar saja, masa dikunci?

Dan ya memang benar dikunci. Aku tidak tau kodenya, tidak bisa pake sidik jariku juga, dan tidak punya kunci manualnya.

Kemudian, aku menggedor-gedor pintu sambil berharap ada yang mendengar.

“ASHHHH, RENAAA, ADA ORANG??? AKU KEKUNCI, NGGAK BISA KELUAR” teriakku.

Namun, sepertinya tidak ada orang di dekat sana.

Aku terdiam sebentar, mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Kenapa aku bisa disini? Kenapa aku bisa di kamar Ash? Dan kenapa sekarang pintunya nggak bisa dibukaaaa???

Akuu ……. nggak mungkin sengaja dikurung lagi sama Ash kan???

Setelah beberapa saat, aku pun mulai panik.

Masa iya aku dikunciin lagi. Aku dikurung? Lagi?

Masalahnya disini sama sekali nggak ada alat untuk menghubungi dunia luar, sama seperti waktu itu.

“RENNNN, ASHHH, BUKAINN PINTUNYA” aku terus menggedor-gedor pintu dengan keras.

Aku nggak beneran dikurung kan???

Aku tahu sih soal beberapa cerita novel yang posesif apalah itu, tapi ini kan udah bukan dunia novel lagi. Lagipula dalam novel I’m Yours nggak ada jalan cerita kayak gini. Ash nggak pernah ngurung Tere. Malah perilakunya cenderung manis dan lembut.

Terus KENAPA SEKARANG MALAH AKU YANG KAYAK GINI??????

Jangan-jangan Ash punya kecenderungan ngurung-ngurung gini. Penjahat aja dia kurung di ruang bawah tanah. Tapi kan aku bukan penjahat (Bukan lagi penjahat kayak dulu maksudnya)

Jangan nangis. Santai. Tenang, tenang. sabar.

Aku mengucapkan kata-kata itu beberapa kali dalam hati,

Tapi nggak bisa donggg..

Aku mau keluar. Aku udah janjian mau main bianglala kan hari ini.

“ADA ORANG NGGAK DI LUAR. TOLONG BUKAIN”

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang