Halo semuaa, kembali lagi sama aku. Di part kali ini aku kasih unjuk sedikit anak pertama Ash dan Hirana.
Selamat membacaaa
~~~
"Haydannn, kamu kenapa mungil bangett. Ih lucu bangetttt" Rena memainkan tangan anak kecil yang berada di gendongannya.
"Kamu lucu banget, tapi kok bisa ya kamu nggak ada mirip-miripnya sama sekali sama Hirana. Ini mah cetakan kak Ash. Apa itu kalau kata orang bilang? Oh iya bagai pinang dibelah dua" ucapnya mengajak anak pertama dari Hirana dan Ash itu berbincang.
Sedangkan anak kecil yang berada digendongan Rena hanya tersenyum ceria menanggapinya.
"Akhh lucu banget" ucap Rena lagi sambil memegangi dadanya. Katanya sih tidak tahan dengan keimutan Haydan. "Kamu kalau udah besar jangan jadi kayak kak Ash ya. Aghhh aku nggak bisa ngebayangin gimana jadinya kalau anak selucu ini kalau udah besar jadi kayak kak Ash. Mana muka kalian sama. Kamu nggak kasihan sama Hirana. Capek-capek hamil, yang lahir malah Ash versi sachet" Rena masih bermonolog membuat Hirana yang baru saja balik dari dapur menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku teman sekaligus adik iparnya itu.
"Udah, sini Haydannya. Katanya kamu mau pergi sama Dira" ucap Hirana sambil mengarahkan tangannya untuk mengambil Haydan dari gendongan Rena.
Namun, bukannya diberikan pada Hirana, Rena malah menguatkan gendongannya sembari memajukan sedikit bibirnya.
Hirana menghembuskan nafas pelan, "kenapa? Ada apa dengan Renaku tersayang ini?"
Mendengar itu, Rena menolehkan kepalanya pada ibu dari Haydan itu.
"Hiranaaaaaa" ia malah merengek seperti anak kecil.
"Padahal dia udah bilang iya, eh malah katanya hari ini nggak bisa, ada urusan kerjaan sama kak Ash. Parah banget, kak Ash mengambil waktu libur orang"
"Yaudah, besok aja coba tanya lagi. Besok masih libur kan? Kalian bisa jalan kemana gitu" ucap Hirana.
"Apanya yang jalan kemana? Kemarin aja aku ngajak Kak Dira janjian jalan hari ini susahnya minta ampun. Eh pas udah bisa, kak Dira malah dimonopoli sama kak Ash" ucap Rena sembari menundukkan kepalanya menatap Haydan, "udah gitu, Kak Dira tuh beneran nggak peka sama sekali atau emang bodoh aja. Padahal ya kode aku tuh udah sejelas itu. Aku nggak ngerti apa yang ada dipikiran seorang Dira Arsalan" lanjut Rena.
Hirana hanya tertawa kecil mendengar curhatan Rena.
"Kalau gitu, nggak usah pake kode-kodean aja"
"Yakali, tapi kan-" ucapan Rena tampak menggantung sesaat, "bener juga sih kalau dipikir-pikir"
Sesaat setelah itu, Rena langsung mengembalikan Haydan pada Hirana.
"Eh, MAU KEMANA?" tanya Hirana dengan suara yang sedikit berteriak pada Rena yang udah pergi dengan secepat kilat.
"MAU SIAP-SIAP SAMBIL MEMIKIRKAN CARA BAGAIMANA MEMBUAT SEORANG DIRA ARSALAN MAU DIAJAK JALAN BESOK" balas Rena yang sudah berada jauh dari Hirana.
Hirana dan Haydan hanya menatap ke arah tempat Rena pergi tadi dengan tatapan bingung.
Namun, akhirnya Hirana tersenyum.
"Semangat Rena"
***
Setelah berbagai alasan dan bujukan, Rena berhasil mengajak Dira untuk pergi ke sebuah taman bermain. Kenapa taman bermain? Kata Rena sih biar romantis.
"Mau langsung main? Atau makan dulu?" tanya Dira sesampainya disana.
"Kesitu dulu aja yuk. Kita foto-foto dulu" ucap Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Ashtara [END]
Teen Fiction[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pemeran utama dan lika-liku kehidupannya. Sayangnya, bukan menjadi pemeran utama, ia malah menjadi figu...