Rena dan Dira - Special Part 3

6.2K 285 17
                                    

Di part ini, ada Hirana dan Ash, meski nggak banyak, semoga bisa ngobatin sedikit kangen kalian yaa

Selamat membaca

~~~

Mereka bertiga akhirnya menyelesaikan kegiatan belanja mereka.

"Balik kan kita?" tanya Dira pada kedua orang di dekatnya itu.

"Iy-"

"Makan dulu yuk" ucap Tania. Perkataan Rena terputus begitu saja begitu Tania berbicara dengan suara yang agak kencang.

"Aku udah janjian sama Kak Ash makan di rumah" ucap Rena.

"Yaudah balik aja ya, makan di rumah" ucap Dira.

Tania nampak tidak senang dengan keputusan itu, tanpa ia sadari ia kembali mengerutkan keningnya.

"Tapi aku ada maag. Gaboleh telat makan" ucap Tania, "boleh makan dulu disini nggak?"

Rena yang melihat itu nampak terdiam sejenak. Lalu ia mengerjap-ngerjapkan matanya sambil memegang kepalanya. Kemudian, tubuhnya nampak oleng dan hampir saja terjatuh jika tidak ditangkap oleh Dira.

'Emangnya situ doang yang bisa alasan kayak gitu. Gini-gini aku juga bisa drama'

"RENA" Dira yang nampak terkejut dengan cekatan menangkap tubuh Rena yang terlihat kehilangan keseimbangan itu.

"Ren kenapa? Ada yang sakit? Pusing?" Dira tampak kelabakan melihat Rena yang menunjukkan ekspresi kesakitannya itu.

"Jangan-jangan kecapekan? Gue lupa kalau Rena sering sakit. Kita langsung pulang sekarang" Dira memapah Rena untuk segera pergi dari sana dengan wajah panik.

"Ren, masih kuat nggak? Lo gapapa? Apa mau gue gendong aja?" tanya Dira.

Rena menggeleng lemah sembari berpegangan erat pada Dira.

Di sisi lain, Tania yang melihat itu akhirnya berbicara.

"Pasti karena belum makan tuh. Cuma pusing biasa kan? Kita makan dulu disini aja, apalagi aku ada maag juga, siapa tahu abis makan nanti enakan badannya. Nggak usah terlalu lebay gitu lah. Aku juga biasanya sering gitu kok" ucap Tania.

"Nggak, kayaknya kita langsung balik ke rumah aja. Daripada Rena nanti kenapa-kenapa. Belum tentu juga karena telat makan. Kita nggak tau diagnosanya kan?" Ucap Dira sembari mengurus Rena yang menurutnya wajahnya terlihat semakin pucat.

"Kenapa? Makan dulu aja sih disini. Mumpung di luar. Kalau pulang dulu kan butuh waktu. Kalau maagku kambuh gimana?"

Dira menatap tidak percaya ke arah Tania. Kenapa Tania memaksa sekali untuk makan dulu.

"Euhh... pusing" Rena kembali melenguh dan mengerutkan dahinya.

"Udah kita makan dulu aja, baru nganterin dia pulang. Baru gitu aja udah lemah" ucap Tania tebal muka yang membuat Dira nampak kebingungan dengan sikap Tania.

Aneh, setau Dira, Tania itu sangat pengertian. Teman-temannya juga banyak dan terlihat tidak pernah membeda-bedakan mereka. Bahkan dia juga sering mendekati lebih dulu orang yang sulit berteman hingga akhirnya Tania bisa berteman akrab dengan mereka. Dira bahkan tahu bahwa banyak sekali teman-teman Tania yang sering membawakan Tania makanan, barang, atau bahkan hadiah-hadiah. Tapi, kenapa ia sekarang seperti ini.

"Tania, lo gila ya. Udah tau anak orang sakit, kita langsung pulang aja. Kalau emang mau makan disini biar maag lo nggak kambuh. Sekarang gue anterin lo ke tempat makan, tapi tetep harus gue tinggal karena gue harus bawa Rena balik. Biar bisa diperiksa sama dokternya"

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang