Part 42

28.5K 1.8K 49
                                    

"Apa perlu aku yang cari sendiri?" Ancamnya dengan suara beratnya. Ia mengatakan itu tanpa melepaskan tatapan yang terus mengarah kepadaku dengan sedikit senyuman yang terpampang di bibirnya. Aku bahkan tidak tau itu beneran atau sebuah ledekan.

Aku reflek langsung bertindak dengan gerakan-gerakan seperti menutup tubuhku gitu dengan kedua tanganku yang membuat Ash terkekeh kecil memperlihatkan tingkahku. Belum ada sepersekian detik sejak Ash berbicara seperti itu, tiba-tiba Rena datang dengan kondisi yang sudah rapi. Ia pun melihat aku dan Ash yang duduk bersebelahan. Lalu ia melihat bajuku yang agak miring dengan bahu yang sedikit terlihat.

"AKKKKKHHHH. APA-APAAN INI. KAK ASH LOH. HIRANA. SORRY GANGGU" ucapnya sambil menutupi wajahnya yang sebenarnya sama sekali tidak berguna karena ia malah membuat celah di antara jari-jarinya agar bisa mengintip dengan jelas.

Aku dan Ashtara langsung menolehkan kepala kami ke arah Rena. Entah apa yang Rena pikirkan tapi ini bukan seperti yang ia pikirkan.

"Nggak. Nggak kayak gitu, Rena" ucapku.

Rena sedikit memiringkan kepalanya, menatapku bingung.

"Maaf ganggu ya, lagipula kak Ash nggak boleh gitu sama Hirana" ucapnya padaku dan Ash.

"Apa? Kenapa minta maaf? Kamu nggak salah Rena. Itu Ash yang salah" ucapku pada Rena.

"Ganggu" Ash tiba-tiba berkata seperti itu pada Rena dengan raut wajah yang tidak bisa aku artikan.

'Hah?'

"Nanti aja kak, hari ini ada kelas pagi, kasihan Hirana" balas Rena pada Ashtara.

'Apanya yang nanti aja?????' jeritku dalam hati.

Pembicaraan macam apa ini sebenarnya?

"Udah ah, aku mau makan sarapan dulu" ucap Rena. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih padaku atas makanan yang telah kusiapkan.

Kurasa Rena sama Ash ini sebenarnya tidak ada bedanya. Sama-sama membingungkan dan menyeramkan dalam vibes yang berbeda.

***

Setelah semua bersiap, Ashtara mengantar kami menggunakan mobilnya dan aku duduk di depan tepat di samping Ash karena terpaksa.

"Kak nanti mampir sebentar ke minimarket ya, ada yang mau aku beli" ucap Rena.

Ash pun mengiyakan permintaan Rena. Setelah beberapa waktu di perjalanan, Ash berhenti di sebuah minimarket yang terlihat cukup besar dibanding minimarket biasanya.

Rena pun turun dari mobil, sementara aku bersama Ash menunggu di mobil, beberapa menit pertama kami memang tidak berbincang sama sekali alias diem-dieman. Sampai akhirnya, Ash melihat tanganku yang sekarang lengan bajunya sedikit kebuka.

"Hirana" panggilnya.

Aku menoleh ke arahnya

"Hirana, sini mendekat" pintanya padaku.

"Nggak mau" ucapku singkat.

Mendengar itu, Ash menatapku tajam, seakan-akan udah kayak ada api di matanya.

Akhirnya aku pun menurut dan sedikit menggeser badanku agar condong ke arah ash.

Kenapa aku menurut? Selain karena Ash yang menyeramkan, aku pikir Ash mau membisikkan sesuatu apa gimana. Akan tetapi, Ash malah memegang lenganku yang tadi lengan bajunya sempat tersingkap agak ke atas.

Kemudian, ia menekan bekas lukaku sampai aku meringis. Emang dasar gila.

"Eukhh"

Ash diam melihat responku.

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang