Part 38

28.2K 1.6K 17
                                    

Malamnya, seperti biasa aku tertidur di kamar yang sudah beberapa hari ini aku tempati. Awalnya semua berjalan seperti biasa sebelum aku mengalami sebuah mimpi buruk yang menyeramkan. Aku sudah pernah bilang beberapa kali kan kalau aku itu penakut. Yang jadi masalah adalah dalam tidurku ini aku memimpikan kejadian yang cukup menyeramkan

Dalam mimpi tersebut, aku berjalan sendirian di depan sebuah gedung. Entah kenapa suasana malam itu terasa mencekam, seakan tidak ada angin, bahkan daun-daun di pohon pun tidak bergerak sama sekali.

Entah apa yang aku lakukan di depan gedung tersebut, aku merasa ada yang mengawasiku dari berbagai sisi. Aku pun melirik ke sebuah pohon yang tiba-tiba berbunyi dan aku dapat mendengar sebuah gerakan tipis melalui ekor mataku, tak lama ada sekelebat bayangan lari dengan sangat cepat.

Detak jantungku kemudian berdetak semakin cepat. Apa itu? Tiba-tiba tanpa adanya angin, pohon yang berada di belakangku menggerakkan daun-daunnya. Jantungku berdebar. Tak lama aku melihat sesuatu yang berlari cepat ke arahku. Sesuatu itu terlihat seperti hewan berbadan besar, mungkin lebih mirip seperti serigala, tetapi memiliki badan raksasa. Semuanya di dominasi warna hitam. Namun, mulut dan giginya dipenuhi darah.

Aku dapat melihat di antara sela-sela giginya terdapat robekan pakaian manusia dan dengan sangat cepat tiba-tiba ia berlari ke arahku. Aku tidak sempat melakukan apa-apa karena dengan secepat kilat ia sudah berada di hadapanku dengan cakar yang tajam dan mulut yang terbuka lebar.

Kemudian semuanya tiba-tiba terasa gelap, aku seperti diterkam dan merasa gigi-giginya menusuk dan mengoyak tubuhku. Dan disitulah aku terbangun dari mimpi menyeramkan itu.

“AAKKH”

Aku terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal.

“Haaahhh, cuma mimpi ternyata. Untung aja. Kenapa sih serem banget”

Aku terduduk di atas kasur sambil menetralkan detak jantungku. Aku terdiam sebentar, lalu melirik ke arah smartphone yang kuletakkan di samping meja untuk mengecek pukul berapa sekarang. Jam masih menunjukkan pukul 2.55 dini hari. Yang bener aja. Besok aku ada kelas pagi bisa-bisanya aku terbangun di tengah malem kayak gini.

Aku memutuskan untuk memejamkan mataku kembali agar aku bisa kembali tertidur, tetapi ternyata tidak bisa. Aku berguling kesana kemari tetapi tetap saja tidak bisa. Setelah beberapa lama aku kembali terbangun dan terduduk di kasur.

Sambil memikirkan bagaimana cara agar aku bisa kembali tertidur. Tak lama, rasa haus sepertinya menyerangku. Akhirnya aku pun memutuskan untuk berjalan keluar dari kamar dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Siapa tahu setelah berjalan dan bergerak sedikit, aku bisa kembali tertidur.

Sesampainya aku di dapur, aku pun membuka kulkas. Memperhatikan minuman apa saja yang ada disana. Yah meskipun ada berbagai jenis minuman, aku memutuskan untuk mengambil air dingin saja. Dan disinilah aku kaget setengah mati.

Saat itu, aku meminum air dingin tersebut langsung dari botolnya karena rencananya aku akan membawa botol tersebut ke kamar, jadi tidak memakai gelas. Aku berdiri di depan kulkas sambil meminum air itu.

Tak lama, tanpa mendengar suara langkah kaki sebelumnya, aku tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba menempel di bahuku. Tiba-tiba tangan itu terangkat lalu menepukku.

Apa itu? Tangan putihnya yang besar terlihat menyeramkan di mataku. Aku pun melirik ke arah tangan tersebut melalui ekor mataku.

Perlahan-lahan aku membalikkan badanku. Aku melihat sosok dengan pakaian bewarna hitam dan karena aku sepertinya masih parno dengan mimpi burukku yang tadi, aku merasa sosok di depanku ini seperti raksasa dan badannya tinggi besar. Tanpa aba-aba lagi, aku langsung berteriak sekencangnya.

My Handsome Ashtara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang