Republik Cinta

2.6 Group Project | Jungwon Jihan

Situation: ketika mereka sekelompok sama gebetannya

"Kalau kita berenam dibagi tiga gimana? Soalnya harus ada yang buat pakaian adat, maket rumah adat, sama makanan adatnya."

"Boleh, boleh."

"Gue mau sama Jae-"

"Lo sama gue."

Jihan, yang suaranya terputus karena dipotong oleh Jungwon langsung melihat laki-laki di seberangnya dengan tatapan kilat. "Ogah. Sama lo mulu, bosen."

"Nggak apa-apa, Han. Gue bisa gantiin lo, kok," Jeongwoo, si pemuda berkulit tan di sebelah Jaehee langsung merangkul pacarnya. Jaehee hanya tersenyum, nggak bisa melawan, toh, dia juga untung.

Teman-teman Jihan yang sekelompok udah pada ketawa, kasihan melihat nasib Jihan ini. Jihan mau nggak mau pasrah karena di sebelahnya sudah ada Jungwon yang mengambil kertas dari buku catatannya untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

"Bikin rumah, ya," ucap Jungwon.

"Rumah apa?"

Jungwon melihat Jihan dengan tatapan seriously? Padahal tadi mereka sudah mendapatkan jatah masing-masing dengan partnernya dan Jihan ini sepertinya tidak mendengar apa kata sang ketua.

Jungwon menghembuskan nafasnya dan kembali fokus pada kertasnya, "Rumah tangga, Han."

"Hah? Rumah tangga siapa?"

"Serah lo, deh. Bikinnya mau di rumah siapa?"

"Mau rumah gue atau rumah lo juga terbuka untuk umum, kan?"

Jungwon mengangguk. Apakah ini saatnya?

Saatnya untuk...

"Rumah lo aja, ya? Biar gue bisa makan."

Jihan mengambil tempat pensilnya dan melemparnya pada Jungwon, "Makanan mulu pikiran lo. Ya udah, iya."

"Iyain juga kan lo? Nah, ya udah. Lo ambil handphone, kek. Cari di internet, rumah adat Joglo. Biar gue desain ulang. Masalah beli bahan, bareng aja."

"Siap, Pak!" Jihan mengambil benda persegi panjangnya dan mulai mencari seperti apa yang disuruh Jungwon tadi.

Jungwon, kalau satu kelompok sama gebetannya, bertindak seperti biasanya dan senormalnya aja. Alias ngikutin alurnya aja.

Jeongwoo dan Jaehee