10.1 Confession | Heeseung Soojin

74 8 0
                                    

Situation: ketika mereka berhasil ngungkapin perasannya ke gebetannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka berhasil ngungkapin perasannya ke gebetannya




Suasana kelas Heeseung saat ini sangat ricuh karena guru yang seharusnya mengajar berhalangan hadir, jadilah murid-murid ini sibuk sama kegiatannya masing-masing. Kondisinya lengkap, ada yang tidur, main game, gibah, dan teriak-teriak.

Contohnya kelompok belajar Heeseung ini.

"Soojin, truth or dare?"

Semuanya sudah mendapatkan gilirannya, termasuk Heeseung dan Soojin yang duduk berseberangan karena terpisah oleh space yang diberikan mereka untuk memutar botol plastik bekas minum Beomgyu.

"Dare...?"

"Oke, Jin, lo ha-"

"Seung, setiap Soojin dapat giliran, kenapa lo yang nanya sama ngasih tantangannya, sih?" Sela Chaeryoung yang gemas.

"Biarin aja, sih. Itu artinya gue punya banyak ide."

Karena ide Beomgyu lebih banyak daripada ide Heeseung, dia mengeluarkan kata-kata ajaib yang pasti membuat teman sebangkunya itu diam. "Kalau gitu giliran lo, Seung."

"Gue truth."

"Cemen," ucap Jeongin.

"Darenya nanti. Selang-seling."

"Oke truth. Kasih tahu kita semua fun fact lo yang orang lain udah tahu."

Heeseung berpikir. Sebenarnya tidak ada yang menarik karena semua teman-temannya juga pasti sudah tahu fakta-faktanya. "Oh! Gue suka Soojin."

"BUBAR BUBAR! BUCIN BANGET BANGSAT!"

Beneran bubar. Beomgyu, Jeongin, Chaeryeong, Ryujin, dan yang lainnya langsung berpencar, meninggalkan Heeseung dan Soojin yang sedang memainkan botol plastiknya.

"Heeseung," panggil Soojin.

"Kenapa, Jin?"

"Lo..." Soojin menatap Heeseung. "...Serius?" Heeseung mengangguk.

Soojin menipiskan bibirnya. "Nggak nyangka lo bisa serius. Banyak orang yang bilang, kalau orang yang suka ngelawak kadang nggak pernah serius sama perkataannya."

Heeseung tersenyum. "Gue emang suka ngelawak atau ngehibur orang lain. Tapi kalau masalah perasaan, menurut gue nggak bisa dibercandain. Ucapan gue serius, biar lo tahu gue nggak bercanda. Maaf, gue belum nembak lo. Gue masih mau ngeyakinin lo tentang perasaan gue, biar lo nggak buru-buru jawab perasaan gue."

Heeseung, kalau confess, to the point aja. Nggak ribet. 

Republik CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang